PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Harga beras terus naik di Pasar Pusat Padang Panjang, setelah pekan kemarin juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Rangkuman harga bahan pangan pekan pertama September 2023, sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Kota Padang Panjang menunjukkan, beras kualitas I naik Rp1.125 dari Rp16 ribu/kg menjadi Rp17.125/kg, beras kualitas II naik dari Rp15 ribu/kg menjadi Rp16 ribu/kg, dan beras kualitas III naik dari Rp13 ribu/kg menjadi Rp14.500/kg.
Selain beras, menurut Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setdako Padang Panjang Putra Dewangga, ikan kembung naik menjadi Rp70 ribu/kg, sedangkan pekan sebelumnya berada pada angka Rp65 ribu/kg.
Buncis naik dari Rp8 ribu/kg menjadi Rp10 ribu/kg, cabai hijau naik dari Rp38.750 menjadi Rp40.750/kg.
Komoditas bahan pangan yang mengalami penurunan harga adalah telur itik turun dari Rp34.500 menjadi Rp33.900/kg, cabai merah dari Rp50.625 menjadi Rp49.750/kg, bawang merah dari Rp25 ribu menjadi Rp23.750/kg, bawang putih dari Rp37.375 menjadi Rp36 ribu/kg, dan kacang hijau dari Rp25.250 menjadi Rp25 ribu/kg.
Berikutnya, ikan asin teri turun dari Rp90 ribu menjadi Rp86.250/kg, jagung pipilan dari Rp7.500 menjadi Rp7.250/kg, sawi bola dari Rp8 ribu menjadi Rp7 ribu/kg, jeruk dari Rp17 ribu menjadi Rp16 ribu/kg.
Terkait kenaikan harga beras, Putra menjelaskan, saat ini terjadi penurunan pasokan ke pasar, sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pasar.
"Ada serangan hama tikus juga ke lahan persawahan warga. Dampak El Nino juga menyebabkan terjadinya kekeringan, sehingga produksi beras di sejumlah daerah di Indonesia mengalami penurunan pula," katanya.
Mak Hendr, salah seorang pedagang beras di Kawasan Bisnis Muhammadiyah Kauman Padang Panjang pun mengakui, dua pekan belakangan mulai sulit mendapatkan padi untuk diproduksinya menjadi beras, sehingga kedainya pun mengalami penurunan stok yang sanga signifikan.
"Padi untuk digiling itu sulit didapat. Perani mengeluhkan sawah mereka diserang hama tikus. Ini tentu butuh solusi dari insansi terkait, agar jangan sampai konsumen kesulitan mendapatkan bahan makanan pokok tersebut," katanya.(kominfopp; ed. mus)
0 Komentar