 |
| muhammadiyah.or.id |
SOLO, kiprahkita.com - Muhammadiyah saat ini sudah memiliki 440 pondok pesantren. Angka itu melonjak tajam, ketika Muktamar Muhammadiyah tahun 2015 memutuskan pendirian Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2), yakni baru 120 buah.
Demikian dikatakan Ketua LP2 Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. Maskuri, pada kegiatan Rapat Koordinasi Pesantren Muhammadiyah, Jumat-Ahad (01-03/9), di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Menurutnya, pertumbuhan pesantren ini menjadi ladang tantangan serius bagi LP2, terutama dalam hal kebutuhan akan SDM, yakni ustadz berkualitas sebagai tenaga pendidik di pesantrenMu.
Oleh karena itu, ujarnya, LP2 berkomitmen untuk merumuskan program-program unggulan yang diharapkan dapat mempercepat dan memperbaiki proses kaderisasi SDM pesantrenMu secara sistematik.
Sementara itu, mengutip pemberitaan pada laman resmi muhammadiyah.or.id, diketahui bahwa kehadiran pondok pesantren di lingkungan Muhammadiyah, dalam rangka menghasilkan kader-kader ulama yang kompeten untuk dakwah Islam yang berkemajuan.
Rektor UMS Prof. Dr. Sofwan Anis saat memberi sambutan mengatakan, eksistensi pesantren dalam Muhammadiyah sangatlah penting, karena mapu menjadi wadah yang efektif untuk perkaderan persyarikatan.
"UMS telah berinisiatif mendirikan Pesantren Mahasiswa (Pesma), di mana sebagian mahasiswa UMS mendapatkan pembinaan tambahan di asrama. Fokus utama pembinaan adalah bidang kebahasaan, keislaman, dan kemuhammadiyahan," katanya.
Sofwan mengusulkan perlunya mengoptimalkan kader-kader Muhammadiyah, yang telah menyelesaikan studi di Timur Tengah, sebagai sumber daya manusia pesantren Muhammadiyah.(*/mus)
0 Komentar