PRA KIAMAT


Oleh Dr. Suhardin, S.Ag.,M.Pd.

Dosen Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta


AWAL kerasulan Rasulullah Muhammad SAW, manusia mempercayai dan meyakini terjadinya kiamat, haruslah dengan keimanan.


Sekarang orang yang tidak beriman, juga sudah hampir percaya bahwa kiamat itu pasti. Semoga dengan keyakinan itu, Allah SWT memberikan hidayah, untuk lebih beriman secara sempurna kepada Allah dan hari akhir. 


Kepastian hari akhir, dapat dianalisis secara empirik. Pemanasan global nyata, fakta yang ada di depan mata, dirasakan oleh segenap pihak, disadari, tapi tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah dan meminimalisasinya.


Para pemimpin dunia telah menelorkan Protokol Kyoto, kesepakatan internasional mengurangi karbon dioksida (CO2) serta keberadaan Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Di Toronto dan Rio de Janeiro membahas kerangka kerja perubahan iklim dalam KTT Bumi. 


Dilanjutkan dengan kegiatan rutin Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim atau Conference of the Parties (COP), terakhir COP 27. Pada konfrensi tersebut bangsa Indonesia mengusulkan tiga hal, pertama, KTT COP 27 harus menjadi implementasi kesepakatan-kesepakatan yang akan dihasilkan dan yang telah dihasilkan dari KTT terdahulu, sebab beberapa kesepakatan terdahulu banyak yang hanya di atas kertas, tidak implementatif.


Kedua, implementasi kesepakatan hendaknya dilakukan sesuai dengan kapasitas dan keunggulan masing-masing negara. Sebab, setiap negara memiliki potensi yang berbeda dan potensi tersebut apabila dimaksimalkan dapat membawa hasil yang terbaik. Bangsa Indonesia menyadari bahwa setiap negara harus menjadi solusi bukan problem dalam perubahan iklim. 


Ketiga, adanya langkah konkret yang dilakukan oleh negara peserta KTT COP ke-27 dalam menurunkan emisi diantaranya investasi untuk transisi energi, pendanaan untuk aksi iklim, dan meningkatkan target penurunan emisi.


Jangan hanya ambisi besar tetapi tidak ada action, harus ada komitmen untuk beralih kepada teknologi zero karbon, insdustri ramah lingkungan, pembangunan ramah lingkungan dan investasi dalam melakukan penghijauan. 



Semua menyadari bahwa firman Allah SWT : “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali kepada jalan yang benar” (QS (30) Ar-Rum: 41)


Bagi ilmuwan yang tercerahkan dapat menghitung bahwa ratio kerusakan alam, akibat proses industrialisasi, mobilisasi, transportasi, eksploitasi alam, penggunaan energy fosil, telah berkontribusi signifikan terhadap peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK), membuat pemanasan global, yang melahirkan multi effect, mulai dari anomaly cuaca, munculnya berbagai varian virus baru, semuanya dapat berakibat pada kehancuran alam. 


Kiamat yang dijanjikan Allah SWT tertuang dalam kitab suci, banyak sekali ayat Al-Quran yang bercerita tentang kiamat yang dikaitkan dengan kesombongan dan kepongahan manusia, tetapi pada akhirnya berujung pada:


“(17) Dan tahukah kamu apa hari pembalasan itu?  (18) Sekali lagi tahukah kamu apa hari pembalasan itu? (19) (Yaitu) pada hari (ketika) seseorang sama sekali tidak tidak berdaya menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah”. (QS. (83) Al-Infitar: 17-19).


Kiamat pasti terjadi, penyebabnya, proses kejadiannya, waktu terjadinya, hanya Allah yang mengetahuinya. Kerusakan yang dilakukan oleh manusia, tidaklah akan menimbulkan kiamat, tetapi akibat kerusakan tersebut dirasakan oleh manusia sebagian kecil effectnya, sebagai bagian dari kasih sayang Allah kepada manusia untuk kembali kepada jalan yang benar.


Bagian dari cara Allah SWT untuk memberikan hidayah kepada para ilmuan, untuk beriman kepada Allah SWT dan hari yang dijanjikan Allah SWT, sebagai pembalasan dari segala amal yang dilakukan manusia di muka bumi. 


Perbuatan kebajikan yang dilakukan manusia, diberikan ganjaran, demikian juga perbuatan kejahatan juga diberikan balasan, tidak ada satupun yang luput dari perhitungan dan monitoring Allah SWT.***

Posting Komentar

1 Komentar