 |
| Bersemangat belajar kendati punya keterbatasan fisik.(*) |
PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Di balik keterbatasan fisiknya, disabilitas rungu tetap bersemanga. Raga boleh cacat, tapi jiwa tetap utuh.
Mereka tergabung dalam Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Kota Padang Panjang. Gerkatin, yang terbentuk sejak 23 Desember 2023 di Kota Padang Panjang, dipimpin oleh Iqbal Syahrisma Putra, telah aktif melaksanakan program-programnya.
Program yang sudah terlaksana adalah kelas bahasa isyarat, pendataan disabilitas rungu, kegiatan bakti sosial, serta kolaborasi dengan Gerkatin di seluruh Sumatera Barat.
Saat ini, terdapat sekitar 23 disabilitas rungu, yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan Gerkatin.
Mereka terlibat dalam berbagai aktivitas sehari-hari, seperti berjualan, bekerja di industri batik rumahan, usaha rajut, dan kuliner.
Iqbal, dengan bantuan seorang juru bahasa isyarat, menjelaskan bahwa meskipun kondisi tuna rungu mungkin terlihat menghambat, namun mereka tetap penuh semangat untuk mengejar ketertinggalan.
Mereka mampu menyamai kesetaraan dengan orang yang berpendengaran melalui akses bervisualisasi, seperti membaca bibir, menulis, membaca teks berjalan, dan berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Muhamad Ilham, anggota Dewan Pertimbangan Gerkatin, menyatakan pentingnya pembelajaran bahasa isyarat bagi anggota Gerkatin.
Saat ini, kelas bahasa isyarat hanya dapat dilaksanakan sekali sebulan, dan dia berharap dapat menjadi lebih rutin dengan dukungan dari berbagai pihak, setidaknya sekali dalam dua minggu, ditambah dengan program keterampilan bagi anggota.
Pada Hari Jadi Gerkatin pada 23 Februari lalu, Iqbal dan Ilham mengajak anggota untuk mempelajari komunikasi isyarat lebih lanjut.
Mereka percaya, bahasa isyarat tidak hanya penting untuk komunikasi antara disabilitas rungu, tetapi juga dapat membantu membangun empati, pada teman sebaya yang tidak memiliki disabilitas.
Kisah semangat dan keteguhan hati disabilitas rungu yang bernaung di Gerkatin tidak hanya menginspirasi, tetapi juga mengajarkan kepada kita semua tentang pentingnya inklusi dan penghargaan terhadap keberagaman.
Dengan semangat dan dukungan bersama, mereka membuktikan, tidak ada yang tak mungkin, jika ada keinginan yang kuat.(HARRIS SUYATA, kominfo pdp)
0 Komentar