Pesantren Terganggu dengan Berita Bully Sekolah Negeri Berasrama

ilustrasi

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Pondok Pesantren di Kota Padang Panjang merasa terganggu, seiring dengan pemberitaan yang menyebut kasus bully di sekolah negeri berasrama, terjadi di pondok pesantren.

"Kami sudah telusuri pemberitaan itu. Tapi informasinya keliru. Peristiwa dugaan bully itu memang terjadi, tetapi bukan di pondok pesantren," kata Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Padang Panjang Ustadz Albert Nashir, MM., Kamis (2/5).

Albert bersama Wakil Ketua Bidang Pendidikan FKPP Dr. Derliana menjelaskan, pihaknya menyesalkan terjadinya peristiwa di sekolah negeri di kawasan Bukit Surungan itu, tetapi sangat menyesalkan lagi penggunaan sebutan pondok pesantren, padahal itu nyata-nyata bukan pondok pesantren.

"Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam mengajarkan akhlak, budi pekerti, dan keramahan. Kejadian tidak baik pada suatu lembaga, tak elok dijadikan sabagi alat "menghakimi' seluruh lembaga pondok pesantren," tegasnya.

Kasus dugaan bully dan penganiayaan terhadap anak asrama tingkat SLTP itu, kini sedang bergulir di Polres Padang Panjang, karena orang tua anak tidak menerima perlakuan terhadap anaknya itu, lalu melapor ke Mapolres Padang Panjang.(mus)