PADANG PANJANG, kiprahkita.com - SMA Negeri 3 Padang Panjang, mengambil langkah tanggap terhadap dampak putusnya ruas jalan. akibat bencana alam banjir lahar dingin.
Kepala Sekolah Febriace menyampaikan, pihak sekolah telah menyediakan layanan antar jemput, bagi siswa-siswi yang terdampak, agar mereka tetap dapat mengikuti pembelajaran.
"Inisiatif layanan antaran jemput ini dimulai sejak Rabu lalu, sebagai upaya untuk memastikan, siswa-siswi yang terdampak dari Nagari Singgalang dan Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, tetap bisa mengikuti proses pembelajaran," ungkapnya.
Febriace menjelaskan, bencana alam banjir bandang pada 11 Mei lalu, menyebabkan beberapa siswa dari daerah Singgalang, Pandai Sikek, Kayu Tanam, Sicincin, dan sekitarnya, tidak dapat mengakses sekolah, karena terputusnya akses jalan.
Sebanyak 50 siswa yang berasal dari Singgalang dan Pandai Sikek kini mendapatkan layanan antaran jemput. "Lokasi penjemputan berada di Pemandian Lubuk Mata Kucing. Untuk mencapai lokasi ini, siswa harus berjalan kaki hingga sampai ke seberang jalan menuju mobil penjemputan," terangnya.
Menurut Febriace, langkah ini merupakan wujud kepedulian pihak sekolah terhadap pendidikan anak bangsa, terutama bagi siswa-siswi yang terdampak bencana alam.
Namun, ia juga mengakui, masih ada beberapa siswa dari daerah Lembah Anai dan Kayu Tanam yang belum dapat kembali ke sekolah, karena akses jalan yang benar-benar tidak bisa dilewati.
"Untuk siswa putri dari daerah tersebut, kami menitipkan mereka di Panti Tri Murni. Sementara untuk siswa putra, kami sedang mencari tempat yang layak dekat sekolah," tambahnya, diberitakan Dinas Kominfo Kota Padang Panjang, Jumat (17/5).
Lebih lanjut, Febriace mengungkapkan, dari kedua daerah tersebut, sekitar 27 siswa masih belum dapat hadir di sekolah. Sebanyak enam anak korban rumah hanyut dari Lembah Anai telah mendapatkan bantuan spontan dari sekolah.
Langkah tanggap dan kepedulian yang ditunjukkan oleh SMA Negeri 3 Padang Panjang diharapkan dapat memberikan dukungan dan bantuan yang nyata bagi siswa-siswi yang terdampak bencana alam, serta memastikan kelangsungan proses pembelajaran mereka. (*)
0 Komentar