![]() |
NAJMUDDIN MUHAMMAD RASUL, Ph.D |
PADANG, kiprahkita.com - Anies Rasyid Baswedan yang merupakan bakal calon presiden (bacapres), tampil menyentak pada apel akbar yang dihelat Partai NasDem, Ahad (16/7), di Gelora Bung Karno Jakarta.
Penampilan Anies banyak mendapat perhatian dari berbagai kalangan, termasuk Dosen Komunikasi Politik Universitas Andalas (Unand) Padang Najmuddin Muhammad Rasul, Ph.D. "Pidato politiknya tak lazim," ujar Najmuddin, Selasa (18/7) pagi.
Menurutnya, Anies mampu membuat lawan politik dan publik tersentak. Anies berorasi politik dalam bentuk doa. Ada hal yang tak lazim dalam orasi politik, yakni menyampaikan orasi politik dalam bentuk doa yang dipanjatkan ke illahi Rabb.
Najmuddin menyebut, setelah menyimak dengan seksama, ternyata konten doa Anies lebih dari sekadar doa biasa. Hakekat doa Anies menyentuh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk tahun politik, ujarnya, Anies berdoa agar pelaksanaan pemilihan presiden berjalan dengan baik dan mendapatkan pemimpin yang lebih baik dalam mengelola negara.
"Ya Tuhan Yang Maha Perkasa dan Yang Maha Kuat, dalam perjalanan ke depan lindungi kami dari kedengkian dan kezaliman. Jangan engkau jadikan kami sasaran fitnah, sibukkanlah orang zalim dengan yang zalim lainnya, selamatkan kami dari tipu daya dan kejahatan, limpahkanlah kesabaran kami dan teguhkan pendirian kami," ujar Najmuddin mengutip doa Anies itu.
Saya perhatikan konten doa Anies, sebutnya lagi, tak terbetik rasa sakit hati, balas dendam terhahap perbuatan zalim yangg dilakukan "orang sewaan" atau buzzerRp.
Anies berdoa agar masyarakat lepas dari lilitan hutang, baik hutang kepada bank, pinjaman online (Pinjol) maupun rentenir. Ia juga berdoa agar para aparatur negara terbebas dari kerumitan birokrasi.
"Berikan kepada aparat negeri ini keberlimpahan rezeki yang halal, serta kecukupan hati agar mereka terhindar dari godaan korupsi dan jebakan kriminalisiasi," katanya.
Menyinggung pidato politik Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada momen itu, Najmuddin menyebut, pidato politiknya sangat santun. Paloh mengatakan, Insya Allah kita belum menyerah.
"Dari pesan-pesan politik tersirat dari statemen elit koalisi mereka sudah menetapkan kriteria bakal calon wakil presiden (balon cawapres) yang diserahkan kepada capres. Namun, koalisi ini belum memutuskan cawapres sampai saat ini. Nampaknya itu menjadi bagian dari strategi komunikasi politik parpol koalisi perubahan untuk Persatuan.(mus)
0 Komentar