Jepretan warga; Desrizal, saat Marapi erupsi sekira pukul 05.50 WIB dari arah Pagaruyuang.(ist) |
TANAH DATAR, kiprahkita.com - Hujan semalam membuat Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Sumatera Barat, tertutup embun dan kabut.
Namun, dari arah Batusangkar dan Pagaruyuang, gunung yang menjadi kebanggaan masyarakat Minangkabau ini tetap terlihat jelas.
Pada Rabu, 6 November 2024, sekitar pukul 05.44 WIB, Gunung Marapi mengalami erupsi.
Asap berwarna kelabu hingga hitam yang diduga mengandung abu vulkanik terpantau mengepul dari kawahnya, meskipun pengamatan agak terhalang oleh cahaya matahari yang belum menyinari sepenuhnya.
Trian Ahmadi dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi Bukittinggi melaporkan, tinggi kolom abu erupsi tidak terlihat, namun aktivitas tersebut terekam secara instrumental pada seismograf.
Hingga berita ini ditulis pukul 07.35 WIB, kepulan asap hitam masih terlihat dari arah Kota Padang Panjang, meski tertutup embun dan awan yang menyelimuti gunung.
Laman Magma Indonesia mencatat, sepanjang hari Selasa (5/11), Gunung Marapi menunjukkan aktivitas signifikan secara visual dan instrumental, termasuk dua kali erupsi.
Selain itu, terjadi sepuluh kali gempa hembusan, satu kali gempa vulkanik dangkal, dan sebelas kali gempa tektonik lokal.
Gunung Marapi saat ini berada pada Status Level II (Waspada), sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Masyarakat dan pendaki diimbau untuk tidak memasuki wilayah dalam radius 3 km dari Kawah Verbeek, pusat erupsi Gunung Marapi.
2. Warga yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak gunung diimbau waspada terhadap ancaman bahaya lahar, terutama saat musim hujan.
3. Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau menggunakan masker dan pelindung mata untuk menghindari gangguan pernapasan serta melindungi mata dan kulit. Disarankan juga untuk membersihkan atap rumah dari abu vulkanik agar tidak roboh.
4. Semua pihak diminta menjaga kondusivitas dan tidak menyebarkan informasi palsu (hoaks).
5. Pemerintah daerah di wilayah sekitar Gunung Marapi, termasuk Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam, disarankan terus berkoordinasi dengan PVMBG.
6. Masyarakat dapat memantau informasi terkait aktivitas Gunung Marapi melalui aplikasi Android Magma Indonesia atau situs web Magma Indonesia.
Aktivitas vulkanik Marapi, perlu menjadi perhatian serius masyarakat dan pemerintah setempat, khususnya dalam mengantisipasi potensi bahaya lanjutan.(mus)
0 Komentar