![]() |
Fadli Zon di antara patung empat bapak bangsa di halaman belakang Rumah Budaya, Nagari Aie Angek Kabupaten Tanah Datar.(dokpri/dpr.go.id) |
PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Negara ini memiliki empat tokoh sentral perjuangan kemerdekaan, representasi dari seluruh rakyat Indonesia. Tiga dari empat tokoh bangsa itu adalah orang Minangkabau.
Satu orang menjadi proklamator bersama Ir. Soekarno, yaitu Drs. Muhammad Hatta. Dua bapak bangsa lainnya yang juga merupakan tokoh Minang adalah Sutan Sjahrir dan Tan Malaka.
Tapi orang Minang tidak pernah mengklaim, kalau negara ini milik orang Minang semata. Tetapi justru mengedepankan keberagaman dan kebersamaan.
Di Indonesia, istilah pendiri bangsa sebenarnya lebih banyak dipahami sebagai tokoh-tokoh yang terlibat dalam penyusunan struktur bangsa menjelang kemerdekan. Mereka tergabung ke dalam BPUPKI dan PPKI.
Istilah itu justru dipahami lebih luas lagi. Sebab, kelahiran sebuah negara dibidani oleh pejuang yang boleh jadi tidak terlibat dalam urusan-urusan teknis.
Tokoh Minang Fadli Zon, dalam suatu percakapan dengan penulis menyebut, keempat tokoh ini boleh disebut sebagai pendiri bangsa Indonesia. Mereka jadi representasi dari pola dan bentuk perjuangan kemerdekaan.
Orang Minang patut berbangga, tanah yang indah ini telah melahirkan tokoh-tokoh yang punya andil besar bagi kelahiran dan perjalanan bangsa Indonesia.
BACA JUGA
- Merah Putih Sudah Berkibar di Sini Beberapa Jam Usai Proklamasi
- Jalan Multatuli di Kota Natal
- Kampuang Sarugo
Soekarno dalam usia 26 tahun sudah mendirikan PNI, sebagai langkah menuju kemerdekaan Indonesia. Dengan PNI itu, Soekarno terus berjuang melawan kolonialisme di seluruh tanah Hindia Belanda.
Di usia 32 tahun, Soekarno ditangkap. Lalu dipenjarakan di Sukamiskin selama empat bulan, kemudian diasingkan ke Ende selama empat tahun.
Bersama Muhammad Hatta, Soekarno kemudian tercatat sebagai orang yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Soekarno dan Hatta selaku bapak proklamator, sungguh-sungguh tak bisa dipisahkan sama sekali, kendati kemudian mereka memiliki cara pandang berbeda dalam mengelola bangsa ini. Hatta mengundurkan diri, tetapi tetap kompak dengan Soekarno.
Sutan Sjahrir tercatat sebagai seorang tokoh bangsa, yang mempelopori Kongres Pemuda Indonesia yang kemudian mencetuskan Sumpah Pemuda. Sedangkan Tan Malaka memiliki jasa sangat besar bagi kemerdekaan Indonesia, dan terbentuknya republik ini.
Sekarang kita akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, maka kenanglah jasa-jasa mereka. Tularkanlah semangat juangnya untuk kemajuan bangsa ini, kepada generasi muda, sehingga benar-benar siap mewarisi negeri yang indah dan kaya sumber daya alam ini.(musriadi musanif)
0 Komentar