Buya Drs. Tuanku Bagindo H. Muhammad Leter telah Berpulang ke Rahmatullah

Innalillahi wa innailaihi raji’un. Kabar duka menyelimuti Sumatera Barat

PADANG, kiprahkita.com Ulama kharismatik dan tokoh masyarakat terkemuka, Buya Drs. Tuanku Bagindo H. Muhammad Leter telah berpulang ke rahmatullah pada Kamis, 26 Juni 2025, pukul 08.47 WIB, di RS Hermina Padang.

Buya Leter Tutup Usia

Almarhum wafat dalam usia 91 tahun. Ia telah meninggalkan jejak panjang pengabdian di bidang dakwah, pendidikan, dan politik di tanah air ini.

Sepanjang hidupnya, Buya dikenal sebagai pribadi bersahaja, cerdas, dan teguh memegang prinsip dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang damai dan mencerahkan ummat.

Informasi yang berhasil dihimpun, jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Ujung Pandang No. 9A, Ulak Karang, Padang.

Sejak pagi, ratusan pelayat dari berbagai kalangan datang untuk memberikan penghormatan terakhir dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga besar beliau.

Rencananya, almarhum akan dimakamkan hari ini ba’da salat Ashar, di pemakaman keluarga Kampuang Baru, tak jauh dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

Doa dan ucapan duka terus mengalir dari para tokoh agama, akademisi, serta masyarakat luas yang pernah merasakan manfaat dari ceramah dan pengabdiannya.

Perjalanan Hidup Buya Bagindo M. Leter

Buya Bagindo M. Leter lahir pada 16 April 1934 di Pakandangan, Enam Lingkung, Padang Pariaman. Almarhum adalah lulusan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, jurusan Pendidikan Agama Islam.

Ia dikenal luas berkat ceramah-ceramahnya yang disiarkan di TVRI, menjadikannya sosok yang sangat akrab di hati masyarakat Sumatera Barat.

Di samping kiprahnya sebagai penceramah, Buya juga aktif di berbagai organisasi Islam. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris MUI Sumatera Barat, Ketua Ikatan Mubaligh Sumatera Barat, Anggota Dewan Pembina Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Anggota DPRD Sumatera Barat periode 1992–1997.

Sebagai tokoh masyarakat, ia tidak hanya menyampaikan dakwah, tetapi juga memperjuangkan nilai-nilai Islam dalam kebijakan dan pembangunan daerah.

Karier politiknya menunjukkan dedikasi beliau dalam menyelaraskan nilai agama dan pelayanan publik.

Buya Bagindo Leter meninggalkan seorang istri tercinta, Hj. Rosmi, serta delapan orang anak: Yulnir, Zakhlin, Rifi Yudian, Hamdi, Afiva Elsia, Ulfah, Wardirayan, dan Taslim.

Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi masyarakat Minangkabau, umat Islam di Sumatera Barat, dan dunia dakwah Indonesia.

Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah beliau, mengampuni segala dosa-dosa, dan menempatkannya di surga tertinggi bersama para nabi, ulama, dan orang-orang saleh. Aamiin.(*)

Posting Komentar

0 Komentar