Mari Budayakan Bahasa Minang Sehari-hari

PADANG, kiprahkita.com - Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menggunakan bahasa ibu, yaitu bahasa Minang, dalam kehidupan sehari-hari. 

Langkah ini dilakukan sebagai upaya melestarikan bahasa daerah agar tidak luntur di tengah masyarakat.  

“Mari kita budayakan bahasa Minang dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Andree saat membuka Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024 yang digelar di salah satu hotel di Padang, Senin (16/12/2024).  

Menurut Andree, bahasa adalah pintu gerbang untuk memahami sebuah suku bangsa. 

Ia juga membagikan pengalamannya saat menempuh pendidikan di Universitas Pertahanan, di mana ia diperkenalkan pada pentingnya pusat bahasa.  

“Kita pernah diajarkan, dalam kondisi perang, seseorang harus memahami bahasa daerah yang dituju dan mengerti budaya setempat. Jika tidak, hal ini dapat membahayakan pasukan,” ungkap Andree.  

Ia menambahkan bahwa keberagaman bahasa di Indonesia adalah sebuah kebanggaan nasional. Namun, ia juga mengingatkan agar bahasa Minang tidak tergerus di tengah perkembangan zaman, terutama menjelang bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada tahun 2045.  

“Jangan sampai ada orang asing yang justru mengajarkan bahasa Minang kepada anak cucu kita nanti,” tegasnya di hadapan para tamu dan undangan yang hadir.  

Andree juga berpesan kepada para orang tua untuk mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak mereka, menanamkan cinta terhadap bahasa dan budaya Minang, serta mempersiapkan mereka menjadi pemimpin di masa depan.  

“Apabila kita tidak menyiapkan anak untuk menjadi pemimpin, tentunya kita telah mempertaruhkan masa tua kita kepada anak-anak yang tidak diperhatikan. Sebaliknya, jika kita berhasil mendidik anak sejak sekarang, masa lansia kita nanti akan lebih aman,” tuturnya.  

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat, Eva Krisna, turut mengingatkan pentingnya penguasaan bahasa ibu oleh generasi muda.  

“Meski anak-anak mampu menuturkan bahasa Indonesia, mereka juga harus bisa menguasai bahasa ibu mereka sendiri,” kata Eva.  

Ia pun mengajak masyarakat untuk melestarikan bahasa Minang, tetap mengutamakan bahasa Indonesia, serta menguasai bahasa asing sebagai bentuk pengembangan diri.  

“Mari kita lestarikan bahasa Minang, utamakan bahasa Indonesia, dan kuasai bahasa asing,” pesan Eva. (kominfopdg)

Posting Komentar

0 Komentar