Kejagung Didesak Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook di Kemendikbudristek

Kejagung Didesak Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook di Kemendikbudristek

JAKARTA, kiprahkita.com 26 Juni 2025 — Direktur Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti terus mendesak Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk segera menuntaskan penyelidikan kasus dugaan korupsi dalam proyek pengadaan laptop jenis Chromebook yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam rentang waktu 2019 hingga 2022.

Ray Rangkuti menekankan pentingnya penyelesaian kasus ini secara transparan dan tuntas demi menjaga kredibilitas Kejagung

Proyek pengadaan yang menyerap anggaran negara hingga hampir Rp9,9 triliun ini menarik perhatian publik karena adanya dugaan penyimpangan dalam proses pelaksanaannya. Ray Rangkuti menekankan pentingnya penyelesaian kasus ini secara transparan dan tuntas demi menjaga kredibilitas Kejagung.

“Jangan sampai kasus yang sudah diumumkan dan menjadi sorotan masyarakat ini dibiarkan menggantung tanpa kejelasan siapa yang bertanggung jawab. Jika itu terjadi, justru akan mencoreng citra Kejaksaan Agung yang selama ini dinilai cukup baik,” ujar Ray dalam keterangannya, Selasa (24/06).

Sejauh ini, Kejagung telah memeriksa sejumlah pihak yang diduga memiliki keterkaitan dengan proyek tersebut. Tiga nama yang telah menjalani pemeriksaan adalah Fiona Handayani, Juris Stan, dan Ibrahim Arief, yang diketahui merupakan bagian dari staf khusus dan tim teknis pengadaan.

Selain itu, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, juga telah diperiksa oleh penyidik Kejagung pada Senin, 23 Juni 2025. Pemeriksaan terhadap mantan menteri ini dinilai sebagai langkah serius dalam penelusuran lebih dalam atas dugaan praktik tindak pidana korupsi di lingkup kementerian.

Ray meyakini Kejaksaan memiliki strategi tertentu dalam menangani kasus ini, baik melalui pendekatan bertahap maupun dengan membongkar keseluruhan kasus dalam satu waktu.

“Apakah akan dibongkar seluruhnya sekaligus atau secara bertahap, saya kira Kejagung punya pertimbangan tersendiri. Mungkin mereka sedang membaca situasi politik atau menyusun langkah hukum yang lebih komprehensif,” tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa proses penyelidikan yang sudah berjalan menunjukkan indikasi kuat bahwa Kejaksaan telah menemukan unsur pidana dalam kasus ini.

“Kalau Kejagung sudah membongkarnya sejauh ini, berarti memang sudah ada bukti awal yang cukup. Tinggal bagaimana keberanian menindaklanjutinya,” tegas Ray.

Dalam kesempatan yang sama, Ray turut menyoroti bahwa kasus korupsi di sektor pendidikan bukanlah hal baru dan telah mencapai level yang mengkhawatirkan.

“Apa yang sebelumnya dianggap tak mungkin dalam dunia korupsi, kini justru terjadi. Keterlibatan keluarga, penyalahgunaan jabatan, hingga pamer kekayaan dari hasil korupsi seakan menjadi hal biasa,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kejaksaan Agung belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Masyarakat kini menanti langkah tegas dan transparan dari aparat penegak hukum untuk mengungkap kebenaran dan menegakkan keadilan.

Kronologi Dugaan Korupsi Laptop Chromebook Kemendikbudristek

📅 2019–2022

Proyek pengadaan laptop Chromebook dilaksanakan oleh Kemendikbudristek dengan nilai anggaran hampir Rp9,9 triliun.

Proyek ini diduga melibatkan indikasi penyalahgunaan wewenang, markup harga, atau pelanggaran dalam proses tender dan distribusi.

📌 Awal 2025

Kasus ini mulai disorot publik setelah adanya indikasi tidak wajar dalam realisasi proyek.

Kejaksaan Agung (Kejagung) membuka penyelidikan dan mulai melakukan pemanggilan terhadap berbagai pihak.

🧑‍⚖️ Proses Pemeriksaan

Tiga staf khusus dan tim teknis telah diperiksa Kejagung:

Fiona Handayani

Juris Stan

Ibrahim Arief

Pemeriksaan juga menyasar pada mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim, yang dimintai keterangan pada:

Senin, 23 Juni 2025

🎙️ Pernyataan Ray Rangkuti (Direktur Lingkar Madani)

Mendesak Kejagung untuk menuntaskan kasus ini hingga ke akar-akarnya.

Meminta Kejagung tidak setengah hati, karena hal ini bisa merusak citra baik Kejagung selama ini.

Menyebut Kejagung mungkin tengah menyusun strategi pengungkapan kasus:

Bisa dilakukan bertahap atau dalam satu paket besar.

Ada kemungkinan Kejagung tengah memantau reaksi politik sebelum mengambil langkah lanjutan.

🔍 Analisis Sementara

Ray menilai bahwa Kejagung sudah memiliki bukti kuat sehingga proses pemeriksaan bisa masuk ke tahap selanjutnya.

Penanganan kasus ini menjadi simbol penting karena korupsi di sektor pendidikan sudah sangat memprihatinkan dan tidak lagi mengejutkan. (Yus MM/BS*)

Posting Komentar

0 Komentar