Pengurus APRI Pasaman Barat, Dikukuhkan

PASAMAN BARAT, kiprahkita.com Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Rali Tasman, Rabu (29/10) siang kemarin, mengukuhkan pengurus Pimpinan Cabang (PC) Assosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Pasaman Barat, masa bakti 2025 - 2029 di aula gedung PLHUT, Simpang Empat.

Pengurus APRI Pasaman Barat, Dikukuhkan

Pengukuhan pengurus APRI Cabang Pasaman Barat di aula gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Simpang Empat, dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah APRI Sumatera Barat, diwakili Afrizal, dan Taufik Arsani.

Kepala kantor, Rali Tasman, sampaikan, Alhamdulillah, struktur baru pengurus APRI Cabang Pasaman Barat, masa bakti empat tahun ke depan, telah terbentuk dan kepengurusan APRI Pasaman Barat baru ini dikukuhkan hari ini (Rabu kemarin).

Peran Penghulu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di wilayah kerja KUA, khususnya di Pasaman Barat, bukan sekedar memberikan penasigatan saat calon pengantin berada di ruang penasigatan, dan memandu jalannya prosesi aqat nikah di kantor atau di rumah, sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.

Peran Penghulu, ulasnya lagi, juga sebagai sebagai pembimbing pasca (setelah aqat) nikah. Di antara materi yang diberikan, berkaitan dinamika hidup berumah tangga, keluarga sakinah, problematika kedupan berumah tangga, dan sebagainya.

Wakil ketua APRI Sumatera Barat, Afrizal, mengakui, agar profesi yang dilaksanakan berjalan maksimal, dan disukai masyarakat. Di antara upaya atau langkah dilaksanakan adalah, meningkatkan prestasi dan kompetensi masing-masing penghulu.

Meningkatkan potensi dan kompetensi pribadi Penghulu dimaksud, ulasnya, bisa dilakukan dengan cara meningkatkan jenjang pendidikan ke tingkat lebih tinggi. Jika gelar akademik Penghulu masih seputar Strata Satu atau S-1, maka tambahlah jenjang pendidikan bersangkutan ke S-2, dan sari gelar akademik S-2 ke Strata Tiga (S-3).

Selain bidang akademik, tambah Afrizal, program peningkatan potensi dan kemampuan setiap diri, bisa diperoleh dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat), workshop, seminar, dan sebagainya. Penghulu, harus melengkapi diri dengan membiasakan masing-masing memiliki sarana pustaka di rumah, sesuai kemampuan yang dimiliki. (gmz)

Posting Komentar

0 Komentar