Revitalisasi Musik Katumbak: Penguatan Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Pariaman

PARIAMAN, kiprahkita.com Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melalui Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Tahun 2025 (1-30/11/2025) di  Pasar Balai Nagari Limau Puruik, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman. Papar Ketua Peneliti Susandrajaya, S.Sn., M.Sn (10/11)



Ketua Peneliti Susandrajaya, S.Sn., M.Sn mengatakan, Program ini mengusung tema “Penerapan Model Pertunjukan Inovasi Katumbak sebagai Warisan Budaya Kreatif untuk Penguatan Ekonomi dan Pariwisata Pariaman".  Kegiatan ini merupakan salah satu proposal unggulan yang berhasil memperoleh pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.


Acara pembukaan kegiatan ini berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Camat V Koto Timur, Wali Nagari Limau Puruik beserta perangkat nagari, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta para seniman Katumbak dari berbagai kelompok seni di wilayah Pariaman. Kehadiran pemerintah daerah dan masyarakat menjadi bukti dukungan yang kuat terhadap upaya pelestarian sekaligus inovasi terhadap kesenian tradisional yang menjadi identitas budaya di Pariaman. Ucap Dosen Karawitan ISI Padangpanjang.

Susandrajaya menegaskan bahwa pelaksanaan Program Inovasi Seni Nasional (PISN) tidak sekadar menjadi kegiatan pengabdian masyarakat, melainkan manifestasi dari tanggung jawab akademisi untuk menyalurkan pengetahuan dan hasil riset kepada publik. PISN adalah bentuk nyata hilirisasi ilmu dari kampus ke masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa riset yang selama ini dikembangkan di lingkungan akademik dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh para pelaku seni di tingkat akar rumput,” ujar Susandra.


Susandrajaya menegaskan, Pelaksanaan program ini diharapkan tidak hanya memperkuat ekosistem seni dan budaya di daerah, tetapi juga memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat kreatif. Kelompok penelitian yang beranggotakan Yurnalis, Yesriva Nursyam, Nitasari Murawaty Girsang, Agung Setiawan, Yola Sumeta dan Lulu Mardhiyah Khairunnisa berharap melalui program ini, kami berupaya mewujudkan visi Asta Cita Presiden Republik Indonesia, yakni memperkuat karakter bangsa melalui pembangunan manusia dan kebudayaan. Paparnya.

Anggota peneliti Yurnalis mengatakan,  Musik Katumbak merupakan salah satu bentuk musik sinkretik khas Minangkabau yang berkembang di wilayah Pariaman. Musik ini merupakan perpaduan dari unsur budaya India, Melayu, Dangdut, dan tradisi lokal Pariaman. Pada dekade 1970–1990-an, Katumbak sangat populer sebagai hiburan pada pesta pernikahan dan acara adat. Namun, seiring perkembangan teknologi serta perubahan selera masyarakat, eksistensinya kian meredup. Ucap Sekretaris Program Studi Karawitan itu.

Yurnalis menambahkan, Tahun 2024, Katumbak telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Meskipun pengakuan itu menjadi tonggak penting, ancaman kepunahan tetap membayangi akibat minimnya regenerasi dan terbatasnya ruang ekspresi pertunjukan bagi kelompok Katumbak. Ucapnya 

Susandrajaya menjelaskan Berbagai tantangan pelestarian dan inovasi seni tradisi bersama tim peneliti berussha melakukan serangkaian penelitian sejak tahun 2007.  Proses panjang tersebut lahir berbagai publikasi ilmiah, karya pertunjukan inovatif, dan sejumlah Kekayaan Intelektual (KI) yang memperkuat posisi Katumbak sebagai bagian penting dari warisan musik tradisional Pariaman. Melalui program hibah DIPA Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang tahun 2021, serta dukungan Program Bantuan Luaran Prototipe pada tahun 2023 dan 2024, tim ini berhasil mengembangkan berbagai inovasi yang berorientasi pada keberlanjutan tradisi.

Inovasi tersebut meliputi penciptaan repertoar baru dan integrasi instrumenKami ingin Katumbak tetap berakar pada nilai-nilai lokal, tetapi tumbuh seiring perkembangan zaman. Dengan cara ini, anak muda tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga terdorong untuk memainkan dan mencintai musik tradisi mereka sendiri.  Ujarnya 

Camat V Koto Timur Budi Syahputra, ST., MT mengatakan, Kami  menyambut baik pelaksanaan kegiatan PISN ini karena sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam memberdayakan potensi lokal berbasis seni dan budaya. Semoga kegiatan ini tidak hanya memperkuat eksistensi musik tradisional Katumbak, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Limau Puruik dan sekitarnya. Tuturnya.

Wali Nagari Limau Puruik Afriyan mengatakan,  Terima kasih kepada ISI Padangpanjang yang telah memilih Nagari kami sebagai lokasi pelaksanaan program. Saya  berharap agar kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk kembali mencintai seni tradisi Minangkabau dan menjadikannya sebagai kebanggaan bersama. Ucapnya. (*/Soel)

Posting Komentar

0 Komentar