SIMAWANG, kiprahkita.com - Persoalan tapal batas antara Nagari Simawang Kabupaten Tanah Datar dengan Nagari Bukik Kanduang Kabupaten Solok belum tuntas. Saat ini masih dalam proses penyelesaian.
Demikian dikatakan Bupati Tanah Datar Eka Putra, Rabu (13/12), di Balai Adat Nagari Simawang, Kecamatan Rambatan, saat menyerahkan bantuan secara simbolis sebesar Rp150 juta untuk rehab balai adat setempat.
"Kita sampai saat ini terus berupaya menyelesaikan sengketa ini, mohon doa dan dukungan kita semua, sehingga permasalahan ini bisa terselesaikan di masa datang," sebutnya, sebagaimana dikutip dari pemberitaan Bagian Prokopim Setdakab Tanah Datar, diakses pada Kamis (14/12) pagi.
Perkembangan terakhir, pada 27 Maret 2023, bupati dengan didampingi sejumlah pejabat daerah juga sudah mendatangi kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), untuk mendapatkan langkah konkret penyelesaiannya.
Waktu itu, rombongan diterima di Kantor Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri RI, Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta, diterima Pejabat Fungsional Batas Daerah Wilayah 1.A Aris Ropendi, dan Asrul Pejabat Fungsional Batas Daerah Wilayah 1.B.
Menurutnya, permasalahan ini sebenarnya sudah ada titik terangnya, karena sudah ada garis yang disepakati dan pihak Kemendagri juga sudah ke lapangan, namun yang menjadi pertanyaan, mengapa sampai hari ini belum ada keputusan.
Terkait dengan penyerahan bantuan rehab balai adat, bupati mengatakan, balai adat yang representatif dan layak digunakan, akan menambah motivasi para ninik mamak untuk melaksanakan aktivitasnya, termasuk untuk menularkan ilmu adat istiadatnya kepada generasi muda.
"Rehabilitasi balai adat menjadi bagian dari usaha mewujudkan program Tanah Datar yang dikenal dengan Satu Nagari Satu Event. Program itu tujuannya adalah melestarikan adat dan budaya di nagari. Dengan balai adat yang representatif, sebut bupati, maka akan menjadi sangat mendukung usaha-usaha pelestarian adat dan budaya.
Ketua KAN Simawang M.N Dt. Rajo Tianso, atas nama KAN dan masyarakat Nagari Simawang menyampaikan ucapan dan ungkapan terima kasih atas bantuan yang diberika,n dan ia juga menyampaikan kronologis perjuangan sehingga memperoleh bantuan tersebut.
Dt. Rajo Tianso menjelaskan, keberadaan balai adat Simawang merupakan sarana strategis untuk melakukan berbagai aktivitas dan kegiatan adat di Nagari Simawang.
"Balai adat Simawang ini merupakan balai perdamaian Piliang, dimana ketika terjadi sengketa di kelarasan koto Piliang, dilakukan perdamaian di balai adat ini," tukasnya.
Sementara, Wali Nagari Simawang Firman Malin Batuah menyampaikan, atas nama pemerintah nagari dan masyarakat Simawang juga menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan bupati Tanah Datar.(prokopim tnd; ed. mus)
0 Komentar