PADANG PANJANG, kiprahkita.com –Senin, 1 Desember 2025, Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM kembali meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Jorong Aia Mancua, Nagari Singgalang, yang sudah lima hari memasuki masa tanggap darurat. Wilayah ini terisolasi karena akses jalan terputus.
![]() |
| Bupati membawa bantuan mendesak seperti sembako, perlengkapan bayi, dan genset |
Didampingi Dandim 0307 Tanah Datar dan jajaran terkait, Bupati membawa bantuan mendesak seperti sembako, perlengkapan bayi, dan genset, karena daerah tersebut gelap tanpa listrik. Sekitar 60 KK terdampak langsung sepanjang aliran Batang Anai, banyak rumah rusak atau hilang tersapu air.
Setelah dari posko pengungsian, Bupati juga meninjau Lembah Anai, tepatnya di kawasan Mega Mendung, tempat jalan nasional terputus total oleh terjangan banjir bandang. Karena akses darat belum bisa ditembus, bantuan disalurkan melalui Wali Nagari dan perwakilan masyarakat.
Di tengah kunjungan, sejumlah warga menyampaikan rasa terima kasih dan haru karena wilayah terisolasi mereka tetap mendapat perhatian pemerintah.
Aksi Cepat PKB Sumbar untuk Korban Banjir Bandang
Banjir bandang dan longsor dahsyat yang melanda Sumatera Barat, termasuk Kabupaten Padang Pariaman, telah merusak permukiman dan memutus akses banyak wilayah. Menanggapi situasi darurat ini, DPW PKB Sumatera Barat bersama DKW Panji Bangsa bergerak cepat melakukan aksi solidaritas bagi warga terdampak.
Pada Sabtu, 29 November, PKB menyalurkan bantuan sembako ke Kecamatan Ulakan Tapakis dan Lubuk Alung. Ketua DPW PKB Sumbar, Firdaus, S.HI, menegaskan bahwa kehadiran partai di lapangan merupakan bentuk tanggung jawab moral untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan harian seperti beras, air mineral, minyak goreng, telur, gula, mi instan, popok bayi, dan bahan pokok lainnya. Bantuan ini dibagikan langsung ke titik-titik terdampak yang masih mengalami kesulitan akses.
Firdaus menekankan bahwa bencana ini harus menjadi peringatan bagi pemerintah daerah untuk memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Menurutnya, penanganan tidak hanya berhenti pada bantuan darurat, tetapi juga perbaikan tata kelola lingkungan dan kesiapan menghadapi cuaca ekstrem.
Ketua DKW Panji Bangsa Sumbar, Firman, menambahkan bahwa kegiatan ini adalah hasil kolaborasi internal PKB yang konsisten hadir di tengah masyarakat. Warga penerima bantuan menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan respon cepat PKB, terutama kepada Firdaus sebagai putra daerah yang menunjukkan kepedulian nyata.
Melalui aksi ini, PKB Sumbar menegaskan komitmennya untuk terus berada di garis depan membantu masyarakat, terutama dalam situasi bencana dan masa pemulihan.
Peninjauan Bupati Eka Putra ke Nagari Sumpur dan Guguak Malalo
Usai menyerahkan bantuan di Aia Mancua pada Senin (1/12) sore, Bupati Tanah Datar Eka Putra melanjutkan kunjungan ke Nagari Sumpur untuk melihat kondisi pengungsi dan memantau perbaikan akses jalan menuju Nagari Guguak Malalo, Batipuh Selatan. Hingga saat itu, jalur salingka Danau Singkarak masih terputus akibat material longsor yang menutupi jalan.
Sesampainya di Muaro Ambius, Jorong Guguak, Bupati bertemu sekitar 750 pengungsi yang menyambut kedatangannya dengan haru. Warga berharap adanya pendampingan khusus bagi korban yang mengalami trauma. Menanggapi hal ini, Bupati berjanji segera menurunkan tim trauma healing ke lokasi.
Dalam kunjungan tersebut, ia juga menyerahkan bantuan berupa beras, mie instan, paket sembako, perlengkapan bayi, dan susu anak. Bupati meminta warga tetap tabah dan kompak, serta menyampaikan harapan agar situasi segera pulih dengan upaya maksimal pemerintah.
Kunjungan ini turut didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Dandim 0307 Tanah Datar, Direktur PDAM, serta jajaran pemkab lainnya.
Dinas Pendidikan Tanah Datar Siapkan Skema Belajar di Tengah Bencana
Pada Senin (1/12), Dinas Pendidikan Tanah Datar mengadakan rapat koordinasi dengan sekolah-sekolah yang terdampak banjir bandang, angin puting beliung, dan longsor di Kecamatan Batipuh Selatan, Batipuh, dan X Koto. Pertemuan berlangsung di salah satu SD dekat Posko Bencana Nagari Batu Taba dan dipimpin oleh Kadis Pendidikan Inhendri Abbas.
Rapat ini bertujuan memastikan proses pendidikan tetap berlangsung meski sekolah berada dalam kondisi darurat. Dinas melakukan pendataan guru dan tenaga kependidikan terdampak, serta memverifikasi kerusakan sarana prasarana sekolah, kondisi siswa, dan kebutuhan mendesak lainnya.
Selain itu, dibahas skema pembelajaran alternatif, termasuk penyesuaian jadwal, ruang belajar sementara, dan persiapan ujian semester pada 8 Desember. Materi trauma healing untuk siswa juga disiapkan agar mereka dapat pulih secara psikologis.
Seluruh langkah ini dirancang untuk menjamin hak belajar siswa tetap terpenuhi serta memberikan dukungan kepada guru dan sekolah yang terdampak.
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar kembali menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak bencana di Jorong Air Mancur, Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto, pada Senin (1/12).
Bantuan selanjutnya di Nagari Singgalang mencakup genset, obat-obatan, pakaian anak, sembako, serta keperluan penting lainnya. Seluruh bantuan berasal dari para donatur dan dihimpun terlebih dahulu di Posko Utama Bencana Alam Tanah Datar di Batu Taba sebelum didistribusikan ke masyarakat.
Wali Nagari Singgalang, Seri Mesra, S.Hum., Dt. Pangulu Basa Nan Kuruih, menjelaskan bahwa terdapat sekitar 60 KK di sepanjang aliran Batang Anai yang terdampak langsung oleh banjir bandang.
Salah seorang warga, Rita, menyampaikan rasa syukur atas perhatian pemerintah karena bantuan yang datang sangat dibutuhkan dalam situasi darurat.
Pemerintah daerah juga mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga kebersamaan serta segera melaporkan setiap kendala yang muncul di lapangan. (Anggit PE/BS)*
Ketua DPRD Tanah Datar Hari kelima Pasca Bencana Fokus Dinagari Batipuh Baruah, Nagari yang Paling Terdampak di Kecamatan Batipuh
Anton Yondra, SE, MM. Ketua DPRD Tanah Datar bersyukur, hari kelima pasca bencana ini. "Kami fokus dinagari Batipuh Baruah, nagari yang paling terdampak di Kecamatan Batipuh, dengan menggunakan roda 2, sesampainya di Jorong Pincuran 7, kami melihat proses pencarian korban longsoran yang masih tertimbun yang dilakukan secara manual oleh Personil Yonif 131, Basarnas, BPBD, PMI, Damkar dan relawan serta masyarakat karena tidak tersedianya alat berat." cerita beliau.
"Saat itu juga saya hubungi Saudara Arry Black Jack yang langsung mengirimkan alat beratnya dari Salimpaung menuju Batipuh, meski harus menempuh jalan yang sempit dan menanjak akhirnya alat sampai setelah hampir 4 jam karena dari Gunung Rajo alat tidak lagi diangkut menggunakan Towing, namun harus roading." Lanjut beliau.
"Sambil menunggu alat kami bersama rombongan mengunjungi Jorong Gunung Bungsu yang akses utamanya putus, karena banyaknya titik longsoran, baik itu akses dari Tambangan maupun dari pincuran 7, di Gunung Bungsu kami sempat berdialog dengan para pengungsi yang harus menginap di masjid dan tanpa aliran listrik." Tutup beliau.


0 Komentar