JAKARTA, kiprahkita.com - Nagari Padang Gantiang dalam sejarahnya amat dikenal dengan tuan Tuan Kadhi, pejabat setingkat Menteri Agama dan Pendidikan di era Minangkabau abad ke-17 Masehi.
"Nagari Padang Ganting dulunya merupakan salah satu nagari berkedudukan salah seorang yang dikenal dengan Tuan Kadhi, jabatan tersebut setingkat Menteri Agama dan Pendidikan semasa Minangkabau diperintah Raja Pagaruyung Adityawarman sekitar pada abad ke-17 Masehi," kata Ketua Pusat Padang Gantiang Saiyo (PGS) Mayjen TNI (Purn) Amril Amil.
Amril mengatakan hal itu, Ahad (25/6), saat memberi laporan pada kegiatan Halal Bihalal PGS Jakarta, dihadiri langsung Bupati Eka Putra, dan sejumlah pejabat Pemkab Tanah Datar.
Selain mengharapkan dukungan pemerintah daerah, Amril juga menjelaskan, pihaknya sangat mengimpikan lahirnya kembali tokoh-tokoh bangsa, masyarakat dan umat dari nagari itu, sehingga mempercepat upaya mewujudkan Padang Gantiang selaku nagari madani.
“Tokoh-tokoh yang berada di rantau juga telah memulai usaha itu dari 1980-an, di antaranya dengan mendirikan BPR Tapi Selo dengan harapan bisa memerangi rentenir. Untuk itu, kami berharap dukungan dari pemerintah daerah,” ujarnya.
Bupati Eka dalam sambutannya mengatakan, upaya perantau memikirkan dan berkontribusi untuk memajukan kampung halaman sangat diapresiasi, termasuk membangkit kembali tuah Tuan Kadhi dan memajukan perekonomian di nagari.
Pada kesempatan itu dikabarkan juga, Nagari Padang Gantiang akan melaksanakan Satu Nagari Satu Event ada 28-30 Juli 2023 nanti, sebagai bagian dari program unggulan pemerintah daerah.
"Saya mengajak seluruh masyarakat, baik yang bermukim di kampung halaman maupun perantauan, mari kita munculkan kembali ikon nagari, budaya dan kearifan lokal yang dimiliki, salah satunya kembalikan tuah nagari Tuan Kadhi kembali," ungkapnya.
Terkait dengan pembangunan di kampung halaman, terutama untuk membawa Tanah Datar ke depan lebih baik lagi, bupati menegaskan, pihaknya menggelar berbagai program unggulan daerah.
"Untuk menjaga dan membentengi generasi kita dari berbagai pengaruh buruk kemajuan teknologi informasi kami membuat sebuah Program Unggulan (Progul) yang bernama Satu Rumah Satu Hafiz. Alhamdulillah, melalui program ini sudah 14 ribu lebih anak-anak di Tanah Datar merupakan penghafal Al Quran minimal 1 juz," ujarnya.
Bupati juga menyampaikan beberapa Progul lainnya seperti Bajak Sawah Gratis, program pemberantasan rentenir (Makan Rendang), asuransi padi, asuransi sapi, Satu Nagari Satu Event, peningkatan kuota pupuk bersubsidi dan yang lainnya.
"Program perang terhadap rentenir (Makan Rendang) memang sangat sulit kami lakukan tanpa adanya dukungan dari para perantau kita termasuk PGS. Melalui program ini kami berikan pinjaman tanpa bunga kepada masyarakat,” jelasnya.
Untuk menyukseskannya, bupati menyebut butuh bantuan perantau untuk mensosialisasikan program ini supaya masyarakat jangan pinjam ke rentenir. Mari sama-sama kita sosialisasikan program ini agar masyarakat kita terhindar dari jeratan utang kepada rentenir," ajaknya. (prokopimtd/mus)
0 Komentar