Transportasi Gratis untuk Pelajar, Ikhtiar Pemko Padang Panjang Menjawab Tantangan Zaman
PADANG PANJANG, kiprahkita.com –Peluncuran program "Transportasi Gratis untuk Pelajar" oleh Pemerintah Kota Padang Panjang pada hari ini bertepatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2025. Momen ini merupakan langkah nyata dalam menjawab kebutuhan akses pendidikan yang aman, terjangkau, dan berkelanjutan. Bertempat di Terminal Mikrolet depan Resto Gumarang, program ini diresmikan oleh Wakil Wali Kota Allex Saputra, menandai babak baru dalam pelayanan publik di bidang transportasi dan pendidikan di Kota berjuluk Serambi Mekah ini.
![]() |
Ujicoba Angkutan Gratis Bersama Wawako |
Dalam sambutannya, Wawako Allex menekankan bahwa program ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap para siswa dan keluarga mereka. Dengan menggunakan Class Card Bank Nagari sebagai alat akses, para pelajar dari tingkat SD hingga SMK kini dapat menikmati fasilitas transportasi gratis setiap Selasa dan Kamis. Sistem validasi menggunakan ponsel Android yang diberikan kepada para sopir membuat pelaksanaan program menjadi lebih modern dan akuntabel.
Namun, di balik semangat peluncuran ini, muncul berbagai pandangan dari masyarakat yang memberikan masukan konstruktif. Ada kekhawatiran mengenai kesiapan armada, mengingat mikrolet yang tersedia jumlahnya terbatas dan sebagian sudah dialokasikan untuk program lain. Maka wajar jika ada suara yang meminta agar program ini tidak terkesan tergesa-gesa dan timpang tindih.
Isu lainnya adalah dampak sosial terhadap ojek lokal yang selama ini mengandalkan penghasilan dari antar-jemput pelajar. Beberapa tokoh masyarakat mengusulkan agar ojek-ojek tersebut dapat diberdayakan untuk mengantar ASN atau difungsikan dalam sistem transportasi baru sehingga tidak ada pihak yang merasa kehilangan mata pencaharian ke depan.
Dalam diskusi publik yang berkembang, ada kesadaran bahwa transportasi pelajar bukan hanya soal teknis, tapi juga bagian dari keadilan sosial dan reformasi layanan publik. Pemerintah diharapkan membuat perencanaan bertahap yang matang, serta membuka ruang musyawarah untuk menyerap suara masyarakat, sopir mikrolet, ojek lokal, dan pelajar itu sendiri.
Apalagi, tren transportasi berbasis aplikasi online (ride-hailing) seperti Gojek, Grab, dan Maxim makin berkembang di Padang Panjang, membuat angkutan konvensional harus berbenah. Perbaikan halte, trayek, jalur pemberhentian, hingga kesejahteraan sopir menjadi aspek penting agar mikrolet tetap relevan dan menjadi pilihan masyarakat.
Langkah selanjutnya, sebagaimana harapan dari sejumlah warga, adalah integrasi sistem transportasi ke dalam moda yang lebih modern dan terorganisasi, seperti "Trans Serambi Mekah" yang sedang diwacanakan. Ini menjadi peluang untuk memperbaiki infrastruktur, efisiensi layanan, sekaligus memperkuat identitas kota dalam menghadapi tantangan zaman.
Peluncuran program transportasi pelajar ini menunjukkan komitmen Pemko Padang Panjang dan DPRD dalam mengupayakan keadilan akses pendidikan. Kini, tinggal bagaimana seluruh pihak—eksekutif, legislatif, masyarakat, dan pelaku transportasi—bisa berjalan dalam irama yang selaras demi generasi muda yang lebih aman, cerdas, dan berdaya.
Iseng salah seorang guru di kota ini berkomentar, "Angkutan gratis belum sampai ke MTsN Padang Panjang, ya?"
Dijawab pula oleh rekannya, "Halte di MTsN belum ada."
"Sekolah lain ditunggui di depan gerbangnya."
"Baru ujicoba Selasa Kamis, ke depan pasti sampai lah ke sini," ujar rekan lain optimis.
Berita sebelumnya:
Angkutan Gratis untuk Pelajar di Padang Panjang Baru Tersedia Dua Hari: Selasa dan Kamis
Padang Panjang — Program angkutan gratis untuk pelajar di Kota Padang Panjang mulai berjalan, namun saat ini baru tersedia pada dua hari dalam sepekan, yaitu Selasa dan Kamis.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang Panjang, Arkes Refagus, menjelaskan bahwa keterbatasan jadwal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk ketersediaan armada dan penyesuaian awal pelaksanaan program. "Ini merupakan tahap awal. Baru 42 angkutan gratis progul yang tersedia. 38 unit angkutan mikrolet dan 4 unit bus Pemko. Kami ingin melihat efektivitas dan respons masyarakat terlebih dahulu sebelum menambah frekuensi layanan," ujarnya.
Program ini disambut baik oleh para pelajar dan orang tua, yang mengaku merasa terbantu, terutama di tengah naiknya harga transportasi umum. Beberapa pelajar berharap agar layanan ini bisa tersedia setiap hari sekolah.
Pemerintah kota berkomitmen akan terus mengevaluasi dan memperluas layanan ini jika memungkinkan. Diharapkan, dengan adanya angkutan gratis ini, angka kehadiran dan ketepatan waktu pelajar semakin meningkat. (Yus/M/*)
0 Komentar