Ribuan Warga Tanah Datar Merantau ke Sumut

Penampilan seni budaya Minang di Gedung BM3 Sumut.(prokopim td)

MEDAN, kiprahkita.com - Kota Gunung Sitoli di Kepulauan Nias, ternyata jadi pilihan terbanyak warga Kabupaten Tanah Datar, khususnya dari Malalo Kecamatan Batipuh Selatan, untuk merantau.


Sementara di Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara, jadi pilihan merantau bagi anak Nagari Tabek, Padang Gantiang, dan Atar. Dari nagari-nagari lainnya di Luhak Nan Tuo juga banyak, tapi tidak sebanyak tiga nagari itu.


"Di Sumut ini ada sekitar tiga ribu kepala keluarga (KK) warga asal Tanah Datar. Terbanyak itu di Gunung Sitoli. Di Kota Medan didominasi dari Nagari Tabek, Padang Ganting dan Atar. Mereka umumnya adalah pedagang bumbu dan usaha fotokopi. Warga Tanah Datar di Sumut 90 persen pedagang dan 10 persen ASN serta pegawai swasta," ujar Mark Yunan Sirhan.


Mark adalah ketua umum Perkumpulan Keluarga Luhak Tanah Datar (PKLTD) Rantau Sumatera Utara. Dia mengatakan hal itu, Sabtu (08/07) sore, di Rumah Gadang BM3 Sumatera Utara, saat bersilaturahmi dengan Bupati Tanah Datar Eka Putra.


Selain bupati, sejumlah pejabat dari Luhak Nan Tuo juga ikut serta, di antaranya Ketua DPRD Roni Mulyadi Dt. Bungsu, Asisten Administrasi Jasrinaldi, Kepala Dinas Kominfo Yusrizal, dan lain-lain.


“Saya selaku orang Tanah Datar, sudah hampir 25 tahun aktif dalam kepengurusan PKLTD. Saya selalu mengajak warga Tanah Datar untuk bergabung dengan organisasi sosial ini, bagi yang belum bergabung, karena banyak manfaat yang dapat dirasakan di sini,” ujarnya.


Pada kesempatan itu, Bupati Eka Putra juga menyampaikan berbagai kemajuan yang telah dicapai dalam membangun kampung halaman, sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga. 


"Banyak program pembangunan yang dilakukan, dan juga perbaikan ekonomi masyarakat dengan melahirkan berbagai Program Unggulan (Progul) seperti progul satu nagari satu event, bajak sawah gratis," ujar bupati.


Hal lain, sebut bupati, peningkatan kuota pupuk bersubsidi, perbaikan jaringan irigasi, ansuransi tani dan ternak, makan rendang guna membasmi rentenir, progul di bidang pelayanan publik, dan keagamaan.(prokopim td; ed. mus)

Posting Komentar

0 Komentar