![]() |
kominfo pp |
PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Bancah Laweh adalah satu titik dalam wilayah Kota Padang Panjang. Sejarah panjang romantisme sudah terukir indah di sini.
Ketika libur akhir pekan, ratusan warga kota tumah ruah ke titik ini. Panoramanya yang indah, tempat kita bisa memandang lepas ke triarga: Gunung Marapi, Singgalang, dan Tandikek, membuat suasana menjadi sangat romatis. Tiupan angin yang menukik tajam dari puncak Bukit Tui, menjadi untaian puisi nan amat menakjubkan.
Hamka, sang pujangga dan penulis roman dari Ranah Minang, sudah menorehkan kisah romantis nan indah itu. Tentang Bancah Laweh, tentunya.
"Buya Hamka telah menumbuhkan benih-benih sastra kepada masyarakat Padang Panjang dengan karya-karyanya. Terkhusus adalah Tenggelamnya Kapal Van der Wijk," tulis Budi Tanrajobujang pada laman akun media sosial Dinas Kominfo Kota Padang Panjang.
Ya, romansa Tenggelamnya Kapal Van der Wijk itu, menjadikan Bancah Laweh sebagai lokasi salah satu setingan ceritanya. Tempat anak nagari dari Padang Panjang, Batipuh, dan X Koto menikmati alek nagari pacu kudo.
Kini, kawasan Bancah Laweh tidak hanya sekadar tempat pacu kuda, atau jogging dan bersantai bersama orang yang dicintai setiap akhir pekan, tetapi fungsinya sudah semakin komplit.
Bancah Laweh menjadi pusat transaksi UMKM ketika ada event digelar di situ, termasuk jogging dan olahraga pagi Ahad. Di situ juga ada lapangan beberapa cabang olahraga, seperti tenis, basket, sepak bola, dan senam. Bancah Laweh juga sudah pernah digunakan untuk acara festival dan shalat id.
Pada upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan RI, pemerintah untuk pertama kali menggelar upacara bendera di lapangan itu. Usai kegiatan sakral tersebut, berkembanglah berbagai pemikiran untuk mempermantap posisi Bancah Laweh.
Zulkifli, salah seorang pemuka masyarakat setempat mengusulkan, Bancah Laweh patut pula dikembangkan menjadi tempat untuk berbagai seremonial semisal upacara bendera HUT kemerdekaan itu.
“Harapannya pelaksanaan upacara seperti Hari Olah Raga Nasional, Hari Kesaktian Pancasila, Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan dan lainnya juga dilaksanakan di lapangan aspal ini. Kapasitas lapangan sangat memadai didukung tempat parkir kendaraan yang luas dan aman," katanya.
Untuk itu, dia menyarankan, Pemko dapat membangun satu gedung serbaguna di lapangan parkir, dekat kandang kuda Banca Laweh, sebagai ruang transit bagi petinggi daerah bersama Forkopimda, ketika akan menghadiri agenda event dan upacar-upacara
Bila dibangun lebih luas dan representatif, lanjutnya, bisa dimanfaatkan sebagai ruang rapat dan acara lainnya bagi OPD, ormas serta masyarakat yang membutuhkan.
“Jika hal ini terwujud, kawasan Bancah Laweh akan semakin lengkap fasilitas publiknya, bisa dimanfaatkan bersama," sebutnya.(kominfopp; ed. mus)
0 Komentar