Giliran Gambar Perspektif Jadi Pembahasan Kuflet

 

Rezi Ilfi Rahmi

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang, setiap akhir pekan menggelar diskusi terbatas di sekretariatnya. Beragam tema dan topik jadi pembahasan. Sabtu (28/10) ini, giliran Gambar Perspektif pula yang menjadi topik.


Narasumber dikusi ini adalah Rezi Ilfi Rahmi, guru Seni Budaya di SLTA Kota Padang Panjang, sedangkan moderatornya adalah Helni Yuliana.


Dalam pemaparannya, Rezi menyebut, Gambar Perspektif adalah cara menggambar suatu objek riil atau imajiner, yang menitikberatkan pada penglihatan mata, atau menurut pandangan mata seorang penggambar.


"Proses pembuatan gambar perspektif sangat erat kaitannya dengan ilmu Matematika. Butuh perhitungan yang akurat terkait objek yang mau digambar, harus benar-benar real, dan sama dengan ukuran aslinya," katanya.


Menurut Rezi, pembuatan gambar perspektif terdapat tiga jenis teknik yang diterapkan, yaitu mata cacing (sudut pandang dari bawah), mata manusia (sudut pandang mata manusia), dan mata elang (sudut pandang dari atas).


Tingkat kesulitan dalam proses pembuatan gambar perspektif, tegasnya, juga terdapat beberapa tingkatan seperti satu titik hilang, dua titik hilang, dan tiga titik hilang.


Hal yang sagat penting diperhatikan, imbuhnya, dalam proses menggambar perspektif yaitu letak garis horizontal berada di titik terjauh mata memandang,  dan titik hilang yang terletak di antara garis yang berseberangan dari pandangan mata.


"Untuk memperoleh gambar yang sempurna, juga boleh ditambah arsiran pada gambar perspektif, agar menambah kensa volume suatu benda dan karakter benda," katanya.


Mursidiq, salah seorang peserta diskusi mengatakan, apa yang disampaikan narasumber, merupakan sebuah teknik gambar yang sering kita lihat, seperti pada komik, lukisan, serta rancangan sebuah bangunan.


"Gambar perspektif ini juga banyak diterapkan dalam berbagai ilmu seni seperti fotografi perspektif, tata artistik sebuah pertunjukan, desain produk serta desain interior," ungkap desainer yang bergiat di Kuflet ini.


Pendiri sekaligus pembina Kuflet Dr. Sulaiman Juned, menambahkan, untuk dunia panggung seperti pertunjukan teater, ilmu gambar perspektif itu sangat dibutuhkan.


"Spektakel (bahasa panggung) sebagai proyeksi artistik, baik itu dekorasi maupun peletakan perabotan panggung tentu, ditentukan oleh kualitas skenografi yang mendesain artistik panggung, yang dikerjakan oleh penata artistik untuk menjadikan pertunjukan yang berkualitas," katana.(aziz)

Posting Komentar

0 Komentar