PAYAKUMBUH, kiprahkita.com - Muhammadiyah Kota Payakumbuh melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji/Umrah (KBIHU), Ahad (29/10), menghadirkan dokter spesialis jiwa, untuk memberi pencerahan kepada calon jamaah haji.
Program itu, terkait dengan upaya menjaga kesehatan jiwa, dan memahami hubungan antara faktor-faktor kemampuan secara fisik dan psikis (istito'ah) jamaah, dan perubahan psikopatologi atau gejala gangguan jiwa, sebelum dan sesudah melaksanakan haji.
"Haji adalah undangan paling istimewa dari Allah Ta'ala kepada manusia. Namun, saat berada di tanah suci untuk memenuhi undangan itu, terkadang ada jamaah haji tiba-tiba bersikap tidak normal," kata dr.Hj. Maisarah Zas, Sp Kj, pada kegiatan itu.
Fenomena ini, menurutnya, membutuhkan penjelasan tentang sejauhmana hubungan antara faktor istita'ah (kesanggupan) dan gejala gangguan jiwa (psikopatologi).
Menurutnya, persiapan seseorang untuk menghadiri suatu undangan, amat tergantung pada seberapa jauh makna undangan itu bagi dirinya.
Semakin rendah nilai undangan itu bagi dirinya, maka undangan itupun semakin tidak berarti baginya. Sebaliknya, semakin bernilai tinggi undangan itu, apalagi dari Allah Ta'ala Sang Maharaja, yang menjanjikan akan mengubah status hidupnya kepada derajat yang lebih tinggi, maka pastilah dia akan mempersiapkan diri dengan sempurna, sebab ia takut jika berbuat kekeliruan apalagi kesalahan yang fatal.
Maisarah yang bertugas di RS. Jiwa Pekanbaru, dan penulis buku Maha Undangan di Muka Bumi, menjelaskan, ibadah haji dan umrah perlu dipahami, tak saja dari sisi fiqh, tapi juga dari aspek 'aqidah, tasawuf dan kesehatan jiwa.
"Kegersangan nilai-nilai rohani, dapat memicu terjadinya berbagai fenomena yang sangat memprihatinkan dalam pelaksanaan ibadah haji, termasuk gangguan pada kesehata jiwa," jelas Maisarah yang juga aktif di Pusat Kajian dan Pembinaan Haji Indonesia (PKPH) Provinsi Riau.
Akibatnya, imbuhnya, muncul berbagai sikap penyepelean sampai pelecehan nilai-nilai haji yang sakral itu mencakup pola pikir, sikap, dan perilaku. Padahal, katanya lagi, haji secara simbolik adalah puncak marwah umat Islam di muka bumi.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Payakumbuh Ustadz Dr. H Irwandi Nashir menambahkan, kurikulum manasik haji di KBIHU Muhammadiyah memadukan antara fiqh haji, 'aqidah haji, adab haji dan aspek-aspek untuk kesehatan jiwa.
Sementara Ketua KBIHU Muhammadiyah Payakumbuh Buya H. Suhaimi Biran, mengajak calon jamaah haji/umrah, khususnya di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, untuk mengikuti manasik di KBIHU Muhammadiyah.
"KBIHU Muhammadiyah Kota Payakumbuh adalah KBIHU resmi dan telah mengantongi izin operasioanal dari Kementerian Agama Republik Indonesia," jelasnya.
Manasik haji di KBIHU Muhammadiyah Payakumbuh, rutin dilaksanakan setiap Ahad pekan pertama dan ketiga, dimulai pukul 10.00 hingga 12.00 WIB di masjid Ansharullah Muhammadiyah", imbuhnya.(rel)
0 Komentar