SIMPANG AMPEK, kiprahkita.com - Muhammadiyah di Pasaman Barat (Pasbar), mulai dari pimpinan dan amal usaha hingga organisasi otonom, kini mulai memasuki era digitalisasi informasi, diantaranya dalam bentuk penyebarluasan berita-berita kegiatan di platform media berbasis internet.
Bila selama ini informasi kegiatan persyarikatan disiarkan melalui media cetak dan media sosial (medsos), maka ke depan juga menggunakan media online yang dikelola secara profesional oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat.
"Saat ini kita sedang memproses format kerjasama digitalisasi publikasi, di antaranya dengan MenaraMu, sebuah media PWM Sumbar berbasis internet pada url pwmsumbar.or.id. Kerjasama juga kita jalin dengan media-media online yang dikelola kader-kader Muhammadiyah," kata Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pasbar Denni Meilizon.
Denni yang juga pegiat literasi Sumbar mengatakan hal itu, Ahad (29/10), di Kantor PDM; Komplek Muhammadiyah Jl. Imam Bonjol Tapalan, Simpang Ampek, saat menerima kunjungan tim pengembangan MenaraMu pwmsumbar.or.id yang dipimpin Wakil Pemimpin Umum Musriadi Musanif dan Wakil Pemimpin Redaksi.
Hadir pada kesempatan itu, jurnalis Pasaman yang merupakan pimpinan Muhammadiyah, di antaranya Wakil Ketua PDM Ardinan dan Wakil Ketua Majlis Pustaka dan Informasi Gusmizar. Jajaran pimpinan yang juga hadir adalah Wakil Ketua PDM Indra Padri, Ahda Fitri (Majlis Tabligh), dan Wakil Sekretaris PDM Alwizra.
Berikutnya Ketua Majelis Dikdasmen Suroyo, Ketua MPI Andris, Kepala Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTsM) Kajai Ervina, Wakil Kepala MTsM Maligi Yaumul Mizan, dan lain-lain.
Menurut Denni, pihaknya merespon kebijakan manajemen keredaksian MenaraMu yang mengembangkan pola peliputan berbasis daerah. “Aksi pertama yang akan kita tandaklanjuti usai pertemuan ini adalah dengan merekrut calon jurnalis, lalu menggelar pelatihan jurnalistik dan kepenulisan,” sebutnya.
Musriadi yang merupakan putra Sukomananti Pasbar, pada kesempatan itu menegaskan, jajaran manajemen MenaraMu dengan dukungan PWM Sumbar, siap men-support upaya PDM Pasbar menjadi daerah yang informatif. Artinya, kata dia, segala aktivitas Muhammadiyah, organisasi otonom dan amal usaha, sudah saatnya diketahui publik melalui pemberitaan yang dikemas profesional dan enak dibaca.
“PDM Pasbar punya potensi pegiat literasi dan jurnalisme yang banyak, khususnya Denni dan Ardinan selaku wakil ketua PDM, Gusmizar yang menjadi pengurus di majlis, dan lain-lian. Potensi ini yang harus kita gali, lalu secara bersama-sama dikemas dengan baik, sehingga tumbuh menjadi keunggulan kompetitif dalam mendukung gerak langkah persyarikatan,” katanya.
Dijelaskan, pola peliputan MenaraMu pwmsumbar.or.id menggunakan sistem jaringan. Untuk reporter, tegasnya, diserahkan kepada PDM untuk melakukan rekrutmen, lalu kemudian dua orang di antaranya dimasukkan ke dalam jaringan kerja peliputan MenaraMu.
Mekanisme, pola kerja dan pertanggungjawaban operasional reporter itu, imbuhnya, menjadi kewenangan sepenuhnya PDM atau unsur pimpinan persyarikatan yang ditunjuk. Tapi dalam konteks content yang diproduksi sang reporter, sebutnya, menjadi bagian integral dari sistem manajemen keredaksian MenaraMu pwsumbar.or.id.
Sebagai langkah awal pengembangan peliputan berbasis daerah itu, empat PDM diharapkan bisa menjadi pilot project, yaitu PDM Agam, Pasbar, Kota Payakumbuh, dan Limapuluh Kota, ditambah dengan satu amal usaha.
Nova Indra menambahkan, MenaraMu pwmsumbar.or.id memiliki space yang cukup besar menampung beragam konten dari daerah-daerah, baik yang disiapkan jurnalis yang ditunjuk, maupun para penulis dan freelance internal Muhammadiyah, khususnya dari kalangan amal usaha dan angkatan muda.
“PWM Sumbar sebagai owner MenaraMu, menyediakan space yang sangat besar. Sehingga bisa menampung konten yang tentunya juga sangat banyak. PDM se-Sumbar dapat memiliki sub-domain atau add-on domain di MenaraMu,” sebutnya.
Sementara Ketua PWM Sumbar Buya Dr. Bakhtiar dan Sekretaris H. Apris, MM pada berbagai kesempatan menyatakan, syiar Muhammadiyah harus terus ditingkatkan sebagai upaya penyebarluasan informasi yang saat berkembang begitu cepat, khususnya yang berbasis dunia maya.
“Kita sudah berbuat, tapi karena tidak terpublikasi dengan baik, maka tak jarang kita malah kita dianggap tak ada. Kondisi demikian tentu tidak bisa dibiarkan terus, melalui MediaMu pwmsumbar.or.id dan media-media yang dikelola anggota Muhammadiyah, kita tingkatkan intensitas publikasi itu,” sebut tokoh muda asal Kabupaten Solok itu.(mus)
0 Komentar