PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Minat orang tua untuk menyekolahkan putra putri mereka ke Pondok Pesantren (Pontren) Kauman Muhammadiyah, Padang Panjang, semakin tinggi, seiring dengan terus menanjaknya kualitas pembelajaran dan tawaran programnya.
Menurut Mudir Pontren Kauman Dr. Derliana, Rabu (25/10), pada tahun pelajaran 2022/2023 lalu, pihaknya terpaksa menolak ratusan anak yang ingin bergabung, baik tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) maupun Kulliyatul Muballighien untuk tingkat Aliyah.
"Selain terpaksa menolak untuk menerima pendaftaran, kita juga terpaksa mempercepat penutupan pendaftaran ulang, dua pekan dari jadwal yang sebelumnya diumumkan," ujarnya.
Persoalan utama yang dihadapi untuk meningkatkan jumlah penerimaan santri baru, menurutnya, lantaran masih terbatasnya ruang belajar dan asrama. Apalagi saat ini, katanya, kegiatan belajar mengajar masih terkonsentrasi di Komplek Perguruan Muhammadiyah Kauman, sementara asrama berada di luar komplek, tapi bangunannya sudah representatif dan milik sendiri.
Derliana menegaskan, saat ini Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat sudah membentuk Badan Pembina Pesantren Muhammadiyah (BPPM) Kauman, sebagai perpanjangan tangan penyelenggara. Seiring dengan itu, PWM pun mematok target jumlah santri tahun ajaran mendatang sebanyak seribu santri.
"Setelah dilakukan beberapa kali rapat dengan BPPM, Alhamdulillah, kita bersepakat untuk membangun asrama tambahan, di lokasi asrama putri saat ini, yakni di Kelurahan Koto Katiak, atau sekitar dua kilometer dari sekolah," jelasnya.
Ketua BPPM Kauman H. Apris mengatakan, untuk mencapai target seribu santri yang diamanahkan PWM itu, memang salah satu solusinya adalah dengan membangun asrama baru. Selain itu, juga memanfaatkan ruangan yang memungkinkan direnovasi di Komplek Kauman.
"Saat ini kami berterima kasih kepada Rektor UM Sumbar Dr. Riki Saputra, Dekan FKIP Dr. Gusmaizal Syandri, dan seluruh mahasiswa FKIP UM Sumbar Kauman, karena telah membantu dengan cara pengalihan sementara fungsi lokal belajar mahasiswa menjadi asrama tambahan pontren. Ini jelas merupakan kontribusi dan dukungan yang luar biasa," sebutnya.
Sementara untuk pembangunan asrama putri yang baru di Koto Katiak, Apris mengatakan, saat ini sudah mulai dipersiapkan. Namun sebagaimana umumnya pesantren yang baru berkembang, tuturnya, kendala keterbatasan dana tetap selalu mengemuka, ketika proses perencanaan pembangunan dimulai.
Apris yang juga sekretaris PWM Sumbar itu menyatakan, pihaknya tetap akan mengupayakan agar asrama tambahan tersebut dapat selesai secepatnya. Untuk itu, Apris berharap, para donatur berkenan memberi bantuan, termasuk alumni MTsM dan KMM Kauman yang kini sudah banyak yang sukses.
MTsM dan KMM adalah dua madrasah yang merupakan bagian dari kebesaran sejarah Kauman Padang Panjang. Kedua madrasah itu, kini bergabung ke dalam satu wadah bernama Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang.(mus)
0 Komentar