Anies Baswedan jadi Keynote Speaker di Diniyyah Puteri

Anies Rasyid Baswedan mengunjung Pameran Artifak Rasulullah SAW di Diniyyah Puteri.(ist)

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang menggelar konferensi internasional tentang Rahmah El-Yunusiyyah, Kamis (2/11). Kegiatan dihelat rangka menyemarakkan Milad Satu Abad lembaga pendidikan khusus anak  perempuan itu.


Bakal calon presiden RI; Anies Rasyid Baswedan, tampil menjadi keynote speaker pada temu ilmiah tingkat internasional itu. Anies mengungkapkan kekagumannya terhadap Perguruan Diniyyah Puteri, sebuah lembaga pendidikan khusus yang mampu bertahan satu abad, lalu memasuki abad kedua semakin cemerlang.


"Di usia 23 tahun, pada zaman penjajahan, seorfang perempuan mampu mendirikan lembaga pendidikan. Ini tentu melampaui kapasitas tokoh-tokoh perempuan lainnya, baik di Amerika maupun Eropa," ujarnya.


Konferensi itu menghadirkan narasumber berkelas dunia, di antaranya Dr. Nahla Sa’idi dari Universitas Al-Azhar Kairo, Dr. Wahibah Binti Tawir (Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia), dan Prof. Duski Samad (UIN) Imam Bonjol Padang).

 

Konferensi yang dimoderatori Dosen STIT Rahmah El-Yunusiyyah Dr. Syarifatul Hayati itu, juga menghadirkan dua pembicara tamu, yaitu Hj. Halimah Syukur dari Diniyyah Putri Lampung, dan Hj. Rosmaini dari Diniyyah Puteri Jambi.


Ribuan massa menyambut kedatangan Anies ke Diniyyah. Mereka sudah memasuki kawasan Jl. Abdul Hamid Hakim, Pasar Usang, tempat Diniyyah Puteri berkampus, sejak pagi sekali. Targetnya hanya sekadar bisa melihat langsung dan melambaikan tangannya kepada Anies.


Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Sumatera Barat, pada Rabu, 01 November 2023 genap berusia satu abad. Lembaga pendidikan khusus anak perempuan itu, didirikan Rahmah El-Yunusiyyah pada 01 November 1923.

 

Tidak banyak lembaga pendidikan mampu bertahan hingga satu abad. Apalagi dengan berbagai kekhususan, seperti yang diberlakukan di Diniyyah Puteri Padang Panjang.

 

“Alhamdulillah. Tidak sedikit perjuangan dan irama zaman yang harus dilalui, sejak berdiri ketika negara ini masih di bawah jajahan Belanda, hingga kini di alam reformasi. Kita syukuri semua yang telah dicapai ini. Semoga di usia satu abad, Diniyyah Puteri semakin eksis di bidang pendidikan, dan kian kuat kiprah internasionalnya,” kata Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan.

 

Fauziah menjelaskan, untuk mensyukuri rahmat dan hasil perjuangan panjang ini, Perguruan Diniyyah Puteri menggelar berbagai kegiatan, dalam rangka Satu Abad Diniyyah Puteri.

 


Disamping menghadiri konferensi, pengunjung konferensi juga bisa menyaksikan berbagai benda warisan masa lalu dalam Pameran Artifak Rasulullah SAW. Pengunjung bisa menyaksikan langsung imamah (sorban) beliau, rambut, sandal, tongkat, dan darah bekam Muhammad SAW. Pameran ini berlangsung 1-5 November 2023.

 

Zizi, sapaan akrab Fauziah Fauzan, menjelaskan, puncak syukuran Satu Abad Diniyyah Puteri akan digelar pada Sabtu, 4 November 2023 ini. Selain resepsi untuk kalangan eksternal, pada hari itu juga dilakukan peresmian asrama baru Perguruan Diniyyah Puteri bantuan alumni dan pengusaha nasional Yendra Fahmi.

 

Dua gedung asrama itu, akan diresmikan tokoh nasional M. Jusuf Kalla, didampingi Yendra Fahmi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, dan Ketua PP Muhammadiyah Buya Dr. H. Anwar Abbas.

 

Saat memberi hantaran kata pada konferensi internasional dan resepsi milad internal Diniyyah Puteri, Ketua Yayasan Rahmah El-Yunusiyyah yang mengelola Perguruan Diniyyah Puteri Prof. Nadirman Haska menjelaskan, Syukuran Milad Satu Abad Diniyyah Puteri, mengingatkan pada periodesasi kepemimpinan sekolah khusus perempuan ini, yang dimulai dari Rahmah El Yunusiyyah, Isnaniah Saleh, Husainah Nurdin, Dzikra hingga periode kepemimpinan sekarang bersama Fauziah Fauzan.

 

Nadirman mengatakan, Rahmah mendapat gelar Syaikhah pertama dari Universitas Al-Azhar, Mesir sehingga menyebut Diniyyah Puteri adalah penghargaan dan pemberian yang istimewa bagi Kota Padang Panjang.

 

Di sisi lain, Zizi menegaskan, Diniyyah Puteri tetap berkomitmen untuk menciptakan tenaga pendidik, teknokrat, politisi, pengusaha, dan ilmuwan perempuan tanpa melakukan dikotomi terhadap ilmu pengetahuan.

 

Untuk mewujudkan impian besar itu, ujarnya, Diniyyah Puteri telah melakukan berbagai inovasi dan kerja keras, di antaranya dengan menerapkan QUBA Curriculum di semua lembaga pendidikan yang diasuh, sejak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.

 

QUBA Curriculum adalah kurikulum berbasis Quran, Sunnah, Qalbu, Brain, dan Attitude. Fasilitas pendukungnya adalah divisi-divisi otonom,  studi komparatif yang sudah mencapai 28 negara, 48 jenis program ekskul, dan sarana pendidikan yang cukup.

 

Menurutnya, Rahmah yang mendirikan Diniyyah Puteri ketika masih berusia 23 tahun, memiliki komitmen kuat dan berkontribusi besar untuk kejayaan bangsa ini, sejak dari masa penjajahan sampai kepada perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.

 

‘’Kiprahnya nyata dalam perjuangan kemerdekaan, mengajarkan toleransi, mendukung Sumpah Pemuda 1928, mendirikan dan memimpin Batalyon Merapi, orang yang pertama mengibarkan bendera Merah Putih di Kota Padang Panjang, doktor pertama dari Universitas Al-Azhar Kairo, inisiator wanita kuliah di Al-Azhar, dan sebagainya,’’ kata Zizi.

 

Upaya yang dilakukan Zizi dan tim dalam memajukan Diniyyah Puteri dan mewujudkan cita-cita Rahmah, mendapat dukungan dari Ketua Yayasan Rahmah El-Yunusiyyah Prof. Dr. Nadirman Haska.

 

‘’Diniyyah Puteri konsisten mendidik calon pendidik tangguh. Program pendidikan kita sudah jelas arah dan tujuannya. Kendati saat ini pesantren bertumbuhan, tapi tetap saja tidak menyamai konsep pendidikan yang dianut Diniyyah Puteri, sesuai cita-cita besar Rahmah El-Yunusiyyah,’’ katanya.

 

Menceritakan sepak terjang Rahmah, dengan salah satu karya nyatanya adalah eksisnya lembaga pendidikan yang didirikannya hingga satu abad ini, memang tidak akan ada selesainya. Sebab, Rahmah adalah sosok multitalenta. Acuan bagi generasi muda zaman ini, untuk bisa berkiprah lebih kuat lagi.

 

Saat ini, Perguruan Diniyyah Puteri mengasuh lembaga pendidikan sejak dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi. Di sini ada Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, SMP, Madrasah Aliyah, dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT). Ada belasan divisi otonom dan lembaga khusus, untuk mendukung pencapaian program yang sudah ditetapkan.

 

Satu Abad Diniyyah Puteri, jayalah selalu. Tetaplah kepakkan sayapmu hingga menaungi jagad raya, dalam rangka menyiapkan insan-insan cerdas dan bahagia, sejak dari dunia hingga ke akhirat kelak.(MUSRIADI MUSANIF)

Posting Komentar

0 Komentar