Anies Sebut Negara ini Berutang pada Diniyyah Puteri

Anies bersama santri Diniyyah Puteri.

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Mantan Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla dijadwalkan akan meresmikan gedung asrama Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Sabtu (4/11). Kalla juga dijadwalkan meletakkan batu pertama gedung Rumah Sakit Ibnu Sina, dan memberi kuliah umum di kampus Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

 

Terkait pembangunan gedung asrama yang diberi nama Hajjah Yuliana, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan menjelaskan, pembangunan dua unit gedung asrama itu dibantu kalangan alumni, donatur, dan pengusaha nasional asal Sulit Air, Sumatera Barat, H. Yendra Fahmi. 

 

Pada kesempatan peresmian, yang bertepatan dengan syukuran Satu Abad Diniyyah Puteri, hadir bersama Kalla dan Yendra, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir dan Ketua Buya Dr. H. Anwar Abbas. Haedar, sebelum bergabung ke Diniyyah Puteri, terlebih dahulu meresmikan Asrama Putra Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah.

 

Pembangunan Gedung Asrama Hajah Yuliana, Komplek Perguruan Diniyyah Puteri, dimulai pada Kamis, 29 April 2021 yang bertepatan dengan 17 Ramadhan 1442 Hijriyah. Batu pertamanya diletakkan oleh Gubernur Sumbar Buya H. Mahyeldi Ansharullah dan Walikota Padang Panjang H. Fadly Amran Dt. Paduko Malano.

 

Peletakan batu pertama itu disaksikan secara offline dan online oleh Anggota DPD RI Hj. Emma Yohana, Ketua Yayasan Rahmah El-Yunusiyyah Prof. Dr. Nadirman Haska, Tokoh Pendidikan Nasional Prof. Dr. Fasli Jalal, Pengusaha Nasional Dr. (HC) Nurhayati Subakat, Ketua  Indojolito Peduli Astri Asgani, dan arsitek pembangunan asrama tersebut; Ir. Zulfitri Daruddin.

 

‘’Pembangunan gedung asrama  menghabiskan dana Rp6,9 miliar. Asrama baru tersebut dapat menampung 216 santri. Alhamdulillah, dengan dukungan Bapak Yendra Fahmi dan para donatur lainnya, pembangunan asrama itu selesai dan diresmikan penggunaannya, tepa pada momen Satu Abad Diniyyah Putri,” ujar Fauziah.

 

Memasuki perjalanan pada abad kedua eksistensi lembaga pendidikan khusus putri itu, menurut Fauziah, pihaknya akan tetap fokus pada isu-isu perempuan dan pendidikan. Komitmen Diniyyah Puteri untuk memperkuat posisinya di kancah internasional, juga terus digelorakan.

 

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Kamis (2/11), saat tampil sebagai keynote speaker pada kegiatan konferensi internasional tentang Rahmah El-Yunusiyyah –sang pendiri Diniyyah Puteri, menyatakan, merawat perjalanan panjang sebuah lembaga pendidikan khusus puteri hingga mencapai usia satu abad, jelas bukan pekerjaan mudah.

 

“Diniyyah Puteri berhasil mencapai usia satu abad, dan diharap akan semakin kokoh menjalani perannya di abad kedua ini. Rahmah senantiasa menjadi inspirasi gerakan perempuan dalam memajukan pendidikan. Negara kita ini berhutang kepada Rahmah,” sebut Anies.

 

Sementara itu, Khairul Jasmi yang dikenal sebagai penulis biografi Rahmah yang dikemas dalam bentuk novel, pada kesempatan itu mengatakan, santri Diniyyah Puteri harus diakui, mereka sangat handal di bidang dakwah dan menulis. Banyak tokoh hebat yang dilahirkan Diniyyah Puteri di kedua bidang kehidupan tersebut.

 

“Sekarang tugas kita untuk melahirkan Rahmah-rahmah baru, Rahmah yang mampu menaklukkan zamannya,” sebut pimpinan redaksi Harian Umum Singgalang itu.(musriadi musanif)

Posting Komentar

0 Komentar