Banyak orang bertanya, apa yang menyebabkan kita bahagia mengurus Muhammadiyah? Sibuk rapat-rapat dan pengajian?
YOGYAKARTA, kiprahkita.com - Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. Muhammad Sayuti menjelaskan, pertanyaan serupa juga pernah dilontarkan kepadanya, bahkan istrinya pun pernah menanyakan hal itu.
“Istri saya sering tanya kok rapat terus. Rapat terus dan nggak ngurus sendiri. Itu ngurus orang lain terus. Secara fisik mungkin capek, tapi lelah jadi lillah,” kata Sayuti, pada Lensamu Podcast pekan kemarin, sebagaimana dikutip dari muhammadiyah.or.id, yang diakses pada Senin (6/11) sore.
Sayuti menyebut, tugas-tugasnya mungkin menguras tenaga, namun ia menemukan kebahagiaan dalam pengabdian ini. Adalah benar, ujarnya, pimpinan Muhammadiyah dari berbagai level, sering disibukkan dengan rapat organisasi atau pengajian rutin.
Lalu, apa yang mendatangkan kebahagiaan itu? Berkhidmat di Persyarikatan Muhammadiyah, katanya, adalah bentuk pengabdian yang dijalani dengan penuh rasa senang, syukur dan ikhlas. Aktif di Muhammadiyah, imbuhnya, adalah bagian dari ibadah.
Kalau berbicara soal ibadah, maka pasti tidak terbatas pada sujud menghadap Sang Khaliq semata, tapi juga melibatkan upaya membangun mutu pendidikan, menghadirkan fasilitas kesehatan, dan menyediakan layanan konsultasi keagamaan.
Sederhananya, kata dia, berkhidmat terhadap Muhammadiyah merupakan bentuk pengabdian kepada Allah, membantu orang lain adalah bentuk ibadah yang yang disenangi Allah.
"Keyakinan ini memberikan rasa kepuasan dan kebahagiaan spiritual yang mendalam. Jadi kalau capek, secara fisik ada capeknya, tapi senang saja. Urusannya gonta-ganti, hari ini ngurus apa, besok ngurus apa, tapi lillah saja. Kita niat aktif di Muhammadiyah seperti itu. Aku ingin berkontribusi untuk orang lain,” tegas Sayuti.
Dengan semua faktor ini, berkhidmat di Muhammadiyah bukan hanya sekadar tugas organisasi, tetapi juga menjadi gaya hidup yang penuh makna, tujuan, dan kebahagiaan. Hal ini menjadikan berkhidmat di Muhammadiyah sebagai pengalaman yang senang ,dan tidak pernah membosankan bagi banyak anggotanya.
Sayuti pun mengutip ulasan Azim Jamal dan Harvey McKinnon dalam buku The Power of Giving, yang menyatakan menjadi seorang dermawan biasanya membawa kebahagiaan dan kepuasan. Rasa kepuasan yang diperoleh dari membantu orang lain, sebutnya, adalah salah satu faktor yang membuat berkhidmat di Muhammadiyah terasa begitu menyenangkan.(muhammadiyah.or.id; ed. mus)
0 Komentar