PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menempatkan Gunung Marapi pada Status Level III atau Siaga.
Keputusan itu diambil pemegang otoritas kegunungapian nasional tersebut, setelah melakukan monitoring dan evaluasi, baik secara visual maupun instrumental. Aktivitas gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu masih fluktuatif.
Jumat (23/2) pagi ini, misalnya. Kepundan Gunung Marapi terlihat jelas dari Kota Padang Panjang sedang erupsi. Asapnya yang kelabu, lalu berubah menjadi orange ketika terkena cahaya matahari, terus mengepul sejak subuh hingga pukul 08.00 WIB ini.
Mencermati laporan aktivitas Gunung Marapi yang dibuat Ahmad Afandi dari Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Bukittinggi, sebagaimana dirilis laman Magma Indonesia, sejak pukul 00.00-06.00 WIB, asap tebal berwarna kelabu memang terlihat dari kawah gunung, hingga mencapai ketinggian 400 meter dari puncak.
Gempa hembusan dalam rentang enam jam itu terjadi 13 kali, satu kali gempa low frequency, satu kali gempa vulkanik dangkal, dua kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa tremor Menerus.
Sedangkan enam jam sebelumnya, yaitu Kamis (22/2) pukul 18.00-23.59 WIB, tingkat kegempaannya terbilang cukup tinggi, yaitu satu kali gempa letusan atau erupsi, 51 kali gempa hembusan, tiga kali gempa low frequency, dan satu kali gempa hybrid atau fase banyak.
Berikutnya, empat kali gempa vulkanik dangkal, enam kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa tremor menerus.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam suratnya kepada kepala BNPB, gubernur Sumbar, walikota Padang Panjang, walikota Bukittinggi, bupati Agam, dan bupati Tanah Datar menjelaskan, berdasar hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 22 Februari 2024, tingkat aktivitas Gunung Marapi tetap pada Level III atau Siaga.
Status Marapi dinaikkan dari Level II atau Waspada ke Level III pada 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB. Sebelumnya, pada Ahad, 3 Desember 2023 Marapi mengalami erupsi besar, berakibat pada meninggalnya 24 orang pendaki.
Sekaitan dengan status yang tetap level III itu, maka sesuai rekomendasi PVMBG, maka ini hal-hal yang harus dilakukan semua pihak terkait:
1. Penutupan Wilayah Radius 4,5 Km dari Pusat Erupsi
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan para pendaki, pengunjung, serta wisatawan diminta untuk tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan, di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi, yaitu Kawah Verbeek.
2. Mewaspadai Potensi Bahaya Lahar
Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, diminta untuk selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama pada saat musim hujan.
3. Penggunaan Masker dan Perlengkapan Pelindung
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut, guna menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA). Selain itu, perlengkapan lain seperti kacamata dan pakaian yang melindungi kulit juga disarankan. Disamping itu, penting untuk mengamankan sumber air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik untuk mencegah kerusakan.
4. Menjaga Kondusivitas Masyarakat dan Menghindari Hoaks
Seluruh pihak diminta untuk menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, dengan tidak menyebarkan informasi palsu atau hoax yang dapat memicu kepanikan. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti arahan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.
5. Koordinasi antara Pemerintah Daerah dan PVMBG
Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung, atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi, untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
6. Memantau Informasi Melalui Aplikasi dan Media Sosial
Masyarakat, instansi pemerintah, dan instansi terkait lainnya disarankan untuk memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi terkait Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), serta melalui akun media sosial PVMBG pada platform Facebook, Twitter, dan Instagram.
Dengan mematuhi rekomendasi ini, diharapkan semua pihak dapat mengurangi risiko terhadap dampak, yang mungkin ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Marapi. Keamanan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama dalam menghadapi potensi bencana alam tersebut.(Musriadi Musanif)
0 Komentar