Keajaiban Ombak Bono


PELALAWAN, kiprahkita.com - Suara gemuruh memecah hening di hilir Sungai Kampar, tepatnya di Desa Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau. 


Gelombang tinggi setinggi empat meter muncul, menghasilkan riak-riak yang memukul tepian sungai. Bagi masyarakat setempat, fenomena ini tak terlalu mengejutkan. Namun, bagi para pemburu ombak, peristiwa ini adalah keajaiban yang dinanti-nantikan.


Meski menakutkan, keindahan dan tantangan yang ditawarkan oleh ombak bono seringkali membuatnya menjadi objek rindu. Kalimat itu kerap terdengar dari wisatawan dan penduduk lokal yang tertarik dengan fenomena alam tersebut.


Ombak bono, atau yang dikenal sebagai "ghost wave", telah menjadi bagian dari kalender pariwisata daerah ini, terutama melalui event Bono Surfing yang digelar di Sungai Kampar.


Pecinta olahraga ekstrem dari berbagai penjuru dunia, turut serta dalam perlombaan menaklukkan ombak bono. Masyarakat setempat menyebut orang-orang berani ini sebagai "bono surfers", yang kemudian menjadi sebutan untuk ombak tersebut.


Dalam beberapa tahun terakhir, Ombak Bono telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, khususnya para peselancar yang mencari tantangan ekstrim. 


Gelombang setinggi empat meter ini, yang terbentuk dari pertemuan air sungai dengan pasang naik dan pasang surut, mampu menggulung hingga jarak 17 kilometer di Sungai Kampar.


"Ombak bono terjadi ketika arus sungai dan arus laut beradu. Jadi ada pertemuan tiga arus di mulut muara, yaitu dari Sungai Kampar, Selat Malaka, dan Laut China Selatan. Bono kali ini salah satu yang terbesar dari beberapa fenomena sebelumnya," jelas Kepala Dinas Pariwisata Riau, sebagaimana dirilis Media Center Riau.


Meskipun puncak ombak bono biasanya terjadi pada Oktober hingga Desember, dan Februari hingga Maret, namun pemerintah setempat tetap mengadakan berbagai event pariwisata, sepanjang tahun untuk menarik minat wisatawan.


Selain event Bono Surfing, Pemkab Pelalawan juga menggelar festival internasional serta event lokal untuk merayakan fenomena ombak bono ini. 


Upaya promosi dan pengembangan pariwisata oleh pemerintah daerah dan provinsi semakin meningkat, dengan harapan dapat meningkatkan ekonomi lokal dan meningkatkan kesadaran akan keberagaman alam yang dimiliki daerah ini.


Dalam upaya mengembangkan objek wisata Bono di Sungai Kampar, pemerintah telah melakukan perbaikan infrastruktur. Meskipun masih ada beberapa jalan menuju lokasi bono yang perlu diperbaiki, namun Pemprov Riau bersama Pemkab Pelalawan terus berkomitmen untuk mengembangkan potensi pariwisata daerah ini.


Dengan keindahan alamnya yang memukau dan tantangan surfing yang menantang, ombak bono di Sungai Kampar tidak hanya menjadi keajaiban alam lokal, tetapi juga menjadi daya tarik global bagi para penggemar olahraga air ekstrem.(musriadi musanif, foto dan narasi dari mediacenter.riau.go.id)

Posting Komentar

0 Komentar