TANAH DATAR, kiprahkita.com - Pemkab Tanah Datar menetapkan, tanggap darurat banjir bandang selama 14 hari. Musibah itu melanda tiga jorong di Nagari Barulak, Kecamatan Tanjung Baru.
Penetapan status itu dilakukan Sabtu (24/2) pada rapat rapat koordinasi darurat dipimpin Bupati Eka Putra, diikuti berbagai instansi terkait.
Dalam rapat tersebut, hadir pula Dandim 0307 Tanah Datar Letkol. Czi. Sutrisno, Kapolres Tanah Datar AKBP Derry Indra, Wakil Ketua DPRD Anton Yondra, Asisten Ekobang Alfian Jamrah, Kalaksa BPBD dr. Ermon Revlin, Camat Tanjung Baru, dan Wali Nagari Barulak.
"Mendengarkan analisis, masukan, dan saran dari Forkopimda dan instansi terkait, maka kami menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan," kata bupati.
Menurutnya, langkah konkret dalam penanganan musibah tersebut akan, segera dilakukan oleh pemerintah daerah melalui dinas terkait.
"Kami akan mendirikan posko, bahkan dapur umum jika diperlukan. Tetapi yang pasti, kami akan terus mendata kerugian dan mengambil langkah penanganan pasca bencana ini," tegas Eka, sebagaimana diberitakan Bagian Prokopim Setdakab Tanah Datar.
Eka menyebut, dalam situasi cuaca ekstrem seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana di sekitar mereka. Kami berharap agar masyarakat di sini, khususnya para korban, tetap tabah dan sabar," ujarnya.
Untuk bantuan darurat, Pemkab Tanah Datar menyalurkan bantuan sembako, selimut, dan tikar kepada para korban.
"Bantuan awal ini diharapkan dapat meringankan beban para korban. "Saya sudah menghubungi BNPB Pusat, dan sekarang Camat, Wali Nagari, bersama BPBD diminta untuk segera menindaklanjuti dengan persyaratan administratif yang diperlukan, terutama dalam pengumpulan data mengenai kerugian dan dampak dari bencana ini," ungkapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Tanah Datar Ermon Revlin menjelaskan, 27 unit rumah dan dua mushalla terkena dampak langsung dari banjir bandang yang terjadi di tiga jorong, yaitu Jorong Aua, Jorong Koto Nan Tuo, dan Jorong Kapuak Koto Panjang, Nagari Barulak.
Selain itu, ada lima jembatan dan puluhan hektar lahan pertanian dan perkebunan masyarakat terdampak. Tim kami, kata Ermon, terus melakukan pendataan terhadap potensi kerugian yang ditimbulkan oleh musibah ini," paparnya.(*/mus)
0 Komentar