Festival Muaro Membangkit Cinta pada Sejarah


PADANG, kiprahkita.com - Festival Rakyat Muaro Padang, Jumat-Ahad (18-21/4/2024), di kawasan Jembatan Siti Nurbaya, memiliki posisi strategis dalam membangkit cinta pada sejarah.


Demikian dikatakan Walikota Padang Hendri Septa, saat memberi laporan pada pembukaan festival, dihadii Gubernur Sumbar  Buya H. Mahyeldi Ansharullah, ribuan warga kota, dan wisatawan.


"Semangat tempo doeloe yang diusung dalam festival ini, menghadirkan potensi warga kota dengan menampilkan tradisi seni, budaya, dan ekonomi kreatifnya," ujarnya.


Dalam festival ini, Pemko mengajak warga Kota Padang, terutama para pelajar, untuk mengenang dan memahami sejarah Kota Tua dan Batang Arau, yang dulunya dikenal sebagai Bandar Padang.


Walikota menyampaikan, Pemerintah Kota Padang akan menerbitkan Buku Sejarah Bandar Padang, yang akan diluncurkan dan didiskusikan, bersama guru sejarah SMP di Kota Padang. Buku itu mengisahkan tentang Batang Arau atau Bandar Padang dari segi sejarah, budaya, dan ekonomi.


"Buku ini merupakan buku pertama yang mengangkat Batang Arau, sebagai bagian dari Festival Muaro tahun ini. Dengan festival ini, kami berharap Batang Arau dapat menjadi destinasi wisata baru, di mana sungai menjadi daya tarik alam dan wisata," tambahnya.


Hendri mengatakan, melalui semangat Padang Bagoro, pemerintah secara bertahap memperbaiki sungai, dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjaganya. 


Festival Muaro, ujarnya, diharapkan menjadi pengingat untuk menjaga Batang Arau, dan menjadikannya sebagai objek kebanggaan bersama.


"Ikatan historis antara Kota Tua, Batang Arau, dan Muaro Padang memiliki nilai sejarah yang penting," jelas walikota, sebagaimana diberitakan Dinas Kominfo Kota Padang, diakses Sabtu (20/4) pagi. 


Dengan menjelajahi kawasan ini, kata Hendri, pihaknya berupaya  membangun kesadaran, potensi kota ini, dengan segala warisan budayanya, adalah kekayaan peradaban yang harus dijaga dan dipelajari sejarahnya.


Selain itu, melibatkan pelajar dalam pembuatan konten terkait Batang Arau dan acara ini, dianggap sebagai wadah edukatif dan kreatif, untuk memahami Padang Tempo Doeloe sebagai pintu masuk menikmati dan memahami sejarah.


"Ini adalah warisan budaya dan peradaban kita yang patut dibanggakan, dipromosikan, dan dijadikan sebagai kebanggaan bersama," jelas walikota.


Kami, tuturnya,  berharap Festival Rakyat Muaro Padang ini akan menjadi lebih baik, karena kesadaran untuk memperbaiki serta memperkuat kesadaran akan nilai-nilai sejarah, yang benar-benar dimiliki oleh warga Kota Padang tercinta," tutupnya. (kominfo pdg; ed. mus))

Posting Komentar

0 Komentar