Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa Sangat Memalukan


BANTEN, kiprahkita.com - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengekspresikan keprihatinannya, terhadap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa ribuan mahasiswa yang sedang menjalani program ferien job di Jerman. 


Dalam pernyataannya, Wapres menyebut tindakan ini sebagai sesuatu yang memalukan dan merusak nama baik Indonesia.


"Saya kira ini sesuatu yang menjadi keprihatinan kita, itu juga mencoreng nama baik kita bangsa Indonesia, dan lagi ini saya kira sesuatu yang memalukan itu," ungkap Wapres, dikutip dari laman tribratanews.polri.go.id, Selasa (2/4).


Ma'aruf mengemukakan hal itu, saat membuka Banten Halal Festival Ramadhan: Dari Banten untuk Dunia, di Menara Syariah Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.


Menurut Wapres, tindakan pengeksploitasi dan perdagangan manusia, harus ditangani dengan serius untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan. 


Ia menyoroti, mahasiswa tersebut diiming-imingi magang kerja, meski dalam kenyataannya tidak sesuai dengan bidang jurusan mereka.


"Oleh karena itu, ini harus diawasi dan harus ditindak siapa yang melakukan, supaya nanti tidak ada lagi yang melakukan itu ke depan," tegas Wapres.


Selanjutnya, Wapres menyatakan dukungannya terhadap upaya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), yang akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk menyelidiki dan menyelesaikan kasus ini. 


Dengan dibentuknya satuan tersebut, imbuhnya, diharapkan perguruan tinggi tidak akan semena-mena terhadap mahasiswa.


“Saya setuju adanya apa yang dibentuk Menko Polhukam itu, Satgas untuk menyelidiki ini lebih lanjut. Saya setuju supaya dituntaskan, dan supaya perguruan-perguruan tinggi ini, tidak memanfaatkan peluang yang bisa kemudian merugikan mahasiswa. Ini harus dicegah,” jelas Wapres.


Kasus ini telah menimbulkan kekhawatiran luas di masyarakat, dan langkah-langkah tegas diharapkan akan diambil, untuk menangani masalah ini secara efektif, dan menghindari penyalahgunaan yang serupa di masa depan.(TBNews; ed. mus)

Posting Komentar

0 Komentar