Cerita Evakuasi Warga Padang Saat Bencana


PADANG, kiprahkita.com - Akhir pekan ini, serangkaian bencana melanda Kota Padang, akibat cuaca ekstrem yang memicu banjir dan pohon tumbang.


Pemko padang melalui BPBD pun melakukan proses evakuasi. Ada banyak cerita haru dalam peristiwa itu.


Sebutlah misalnya Apis (20). Mungkin dia tak pernah membayangkan perjalanannya menuju Kota Solok harus berakhir dengan musibah. Angin kencang yang melanda Kamis (20/6/2024) malam itu. memaksanya menghentikan perjalanan setelah sebatang pohon besar tumbang dan menimpanya.


Peristiwa tersebut terjadi di Jembatan Baru Kuranji, di mana sebuah pohon kedondong sepanjang lebih kurang 15 meter roboh, tepat saat Apis melintas dengan sepeda motornya. 


Meskipun mengalami luka ringan, beruntung nyawa Apis berhasil diselamatkan berkat kesigapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang.


"Iya, ada satu pengendara sepeda motor yang tertimpa pohon tumbang di jalan Jembatan Baru Kuranji pada Kamis malam kemarin," ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Padang Hendri Zulviton, Sabtu (22/6/2024). 


Sesaat setelah menerima laporan tentang insiden tersebut, tim BPBD Kota Padang segera menuju lokasi kejadian untuk mengevakuasi, Apis dan membersihkan pohon yang menghalangi jalan. 


Berkat tindakan cepat mereka, Apis berhasil dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.


"Mendapat laporan, kami langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi korban dan memotong pohon yang melintang di jalan," jelas Hendri, dirilis Dinas Kominfo setempat.


Kisah lain terjadi Jumat (21/6). Tingginya curah hujan yang disertai angin kencang, menyebabkan sejumlah titik banjir dan pohon tumbang di Kota Padang, dengan salah satu titik banjir terparah terjadi di Jalan DPR 7 RT 03 RW 08, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam.


Akibat tingginya genangan air di lokasi tersebut, Tim Rescue dan Pusdalops PB BPBD Kota Padang, harus mengevakuasi sebanyak 11 jiwa dari 3 KK menggunakan perahu karet. 


"Pada Kamis (20/06/2024), lokasi banjir terparah itu terjadi di Dadok Tunggul Hitam dan tim kita menggunakan perahu karet untuk evakuasi 11 jiwa dari 3 KK ke tempat yang aman," katanya.


Tiga KK yang dievakuasi menggunakan perahu karet tersebut adalah Nando (21) dengan tiga anggota keluarga, Bobi (34) dengan lima anggota keluarga, dan Yogi (29) dengan tiga anggota keluarga.


Hendri mengimbau seluruh warga Kota Padang untuk senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan dan segera mencari tempat aman untuk mengungsi, apabila di sekitarnya terjadi bencana banjir, longsor, ataupun pohon tumbang. 


"Kepada masyarakat Kota Padang kita harap kesiapsiagaannya dalam menghadapi cuaca ekstrem, dan juga masyarakat diharapkan segera aktif mencari tempat pengungsian sementara yang lebih tinggi dan dirasa aman bila terjadi banjir dan longsor," pungkasnya.(kominfopdg;ed.mus)

Posting Komentar

0 Komentar