Contoh Teks Rekon: Inilah Alasan Memilih Bukittinggi sebagai Destinasi Wisata, Kuliner, dan Keindahan Alam

BUKITTINGGI, kiprahkita.com Setiap liburan akhir semester, saya selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi Kota Bukittinggi. Kota ini seakan memiliki daya tarik tersendiri yang membuat saya ingin kembali lagi dan lagi. Rasanya tidak afdol jika melewatkan kesempatan untuk berkunjung karena Bukittinggi selalu memberikan suasana yang berbeda dari rutinitas sehari-hari. Mulai dari udara sejuk khas pegunungan hingga suasana kota yang ramah dan tenang. Semuanya membuat saya merasa nyaman dan betah berlama-lama di sana.

Foto SindoNews

Tak hanya udaranya yang sejuk, Bukittinggi juga menawarkan beragam tempat wisata yang penuh dengan nilai sejarah dan budaya. Selain itu, kuliner khasnya yang kaya rasa serta pemandangan alam yang memukau menjadikan setiap perjalanan terasa istimewa. Setiap sudut kota seolah menyimpan cerita menarik yang ingin terus saya bagikan kepada orang-orang terdekat. Oleh karena itu, liburan terasa kurang lengkap jika pengalaman indah ini tidak saya ceritakan dan bagikan kepada orang lain.

---

Sejarah Kota Bukittinggi

Bukittinggi merupakan salah satu destinasi wisata ikonik di Sumatera Barat yang dikenal memiliki sejarah panjang, budaya yang kuat, serta keindahan alam yang luar biasa. Kota ini tidak hanya menjadi pusat pariwisata, tetapi juga memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah Indonesia, terutama pada masa penjajahan dan perjuangan kemerdekaan.

Nama Bukittinggi berasal dari dua kata, yaitu “Bukit” yang berarti dataran tinggi dan “Tinggi” yang menggambarkan letak geografisnya. Kota ini berada di ketinggian sekitar 930 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh pegunungan seperti Gunung Merapi, Gunung Singgalang, dan Gunung Sago. Letak geografis inilah yang membuat Bukittinggi memiliki udara sejuk dan panorama alam yang indah. Pada masa awal, kota ini dikenal dengan nama Temanai Kurai sebelum akhirnya resmi dikenal sebagai Bukittinggi.

Secara geografis, Kota Bukittinggi berbatasan dengan beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Agam, Tanah Datar, Lima Puluh Kota, dan Padang Pariaman. Letaknya yang strategis membuat Bukittinggi menjadi salah satu kota tujuan wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah, setiap tahunnya.

“Pai ka Bukik wak nah,” " Bukik nah! Keh" merupakan ungkapan yang sering saya dengar dari keluarga ketika mengajak pergi ke Bukittinggi. Kalimat tersebut berarti “Pergi ke Bukittinggi yuk.” Bagi masyarakat setempat, kata Bukik merupakan sebutan singkat dari Bukittinggi. Penggunaan kata ini sudah menjadi kebiasaan sehari-hari dan mencerminkan keakraban serta kehangatan masyarakat Minangkabau dalam berkomunikasi.

---

Destinasi Wisata di Bukittinggi

Jika sudah mengunjungi Bukittinggi, tentu yang paling saya cari adalah berbagai tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi. Kota ini memiliki banyak destinasi wisata yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga sarat akan nilai sejarah dan keindahan alam.

1. Jam Gadang

Jam Gadang merupakan ikon utama Kota Bukittinggi yang sangat terkenal karena sejarahnya. Menara jam besar ini dibangun pada tahun 1926 oleh pemerintah kolonial Belanda. Arsitekturnya sangat unik karena memadukan gaya Eropa dengan sentuhan budaya Minangkabau pada bagian atapnya. Jam Gadang menjadi pusat aktivitas wisata, tempat berkumpulnya masyarakat, serta lokasi favorit untuk berfoto dengan latar belakang yang ikonik.

Di sini juga ada Pasar Atas dan Pasar Bawah sebagai pusat perbelanjaan terkenal di Sumatera. Siapapun yang mengunjungi Jam Gadang, pasti mampir di pasar ini karena kelengkapan dan harganya yang miring dari kota -kota lain. Kedua pasar itu dan Pasar Aur Kuning Terminal menjadi pusat perbelanjaan dengan harga stokkis / reseller/ distributor. Barang yang diborong akan dijual lagi di toko mereka. Kemiringan harga bisa mencapai 50 persen karena bersifat grosiran.

2. Lobang Jepang

Lobang Jepang merupakan terowongan peninggalan masa pendudukan Jepang yang menyimpan sejarah kelam penjajahan. Terowongan ini dulunya memiliki panjang sekitar 6 km, namun kini hanya sekitar 1,5 km yang dapat diakses oleh wisatawan. Hal ini disebabkan oleh faktor usia dan kerusakan pada beberapa bagian terowongan. Masyarakat Minangkabau menyebut tempat ini dengan nama Lubang Japang yang hingga kini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi.

Begitu masuk, yang paling terasa adalah udara dingin dan lembap. Lorongnya cukup sempit dengan dinding batu yang tebal, jadi suasananya agak gelap walaupun sudah ada lampu penerangan. Langkah kaki biasanya otomatis jadi lebih pelan karena pengen lihat sekitar sambil nyerap suasananya yang hening dan bikin aroma penasaran saya terbit.

Secara perasaan, banyak orang ngerasa sedikit tegang sih dan merinding, bukan karena seram berlebihan, tapi karena sadar tempat itu punya sejarah berat dari masa penjajahan Jepang. Kita jadi kebayang bagaimana dulu tempat ini dipakai dan betapa kerasnya kehidupan di masa itu di sini. Jadi kebayang juga Si Amay Rohana Kudus. Beliau adalah tokoh perempuan hebat asal Koto Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat. Ia dikenal sebagai pelopor pendidikan dan pers perempuan di Indonesia. 

Tapi di sisi lain, rasanya juga menarik dan edukatif lo. Masuk ke Lubang Jepang bikin kita lebih menghargai sejarah dan perjuangan masa lalu para pahlawan kita seperti Si Amay. Setelah keluar, biasanya muncul rasa lega sekaligus kagum karena bisa melihat langsung peninggalan sejarah yang masih terawat sampai sekarang.

Foto Antara News

3. Benteng Fort de Kock

Benteng Fort de Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1825. Benteng ini terletak di atas bukit sehingga menawarkan pemandangan Kota Bukittinggi dari ketinggian. Dari jembatan Benteng ini kita bisa melihat ikonik pemandangan Kota bukittinggi yang memukau. Selain nilai sejarahnya, kawasan benteng ini juga dikelilingi taman yang kini dikenal sebagai Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, menjadikannya tempat wisata yang edukatif dan menyenangkan.

Di kawasan Benteng Fort de Kock atau Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, terdapat berbagai jenis margasatwa yang dapat dilihat oleh pengunjung, seperti mamalia berupa gajah, harimau Sumatra, singa, beruang, rusa, kijang, monyet, kera, dan landak, serta beragam jenis burung seperti merak, elang, burung hantu, kakaktua, nuri, dan merpati, juga beberapa reptil seperti buaya, ular, dan kura-kura.

Selain menjadi tempat konservasi satwa, kawasan ini juga dilengkapi dengan bangunan bersejarah, Jembatan Limpapeh, dan rumah adat Minangkabau sehingga cocok sebagai tempat wisata edukasi yang menggabungkan unsur alam, budaya, dan sejarah.

4. Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan

Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan merupakan salah satu kebun binatang tertua di Indonesia. Tempat ini menampilkan berbagai jenis satwa serta informasi tentang budaya Minangkabau. Lokasinya yang strategis dan suasananya yang asri membuat tempat ini cocok untuk rekreasi keluarga. Setiap kali berkunjung ke Bukittinggi, kebun binatang ini menjadi salah satu tempat yang paling sering saya kunjungi.

Di kawasan Benteng Fort de Kock atau Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan ini seperti sebelumnya dijelaskan, terdapat berbagai jenis margasatwa yang dapat dilihat oleh pengunjung, seperti mamalia berupa gajah, harimau Sumatra, singa, beruang, rusa, kijang, monyet, kera, dan landak, serta beragam jenis burung seperti merak, elang, burung hantu, kakaktua, nuri, dan merpati, juga beberapa reptil seperti buaya, ular, dan kura-kura. Selain menjadi tempat konservasi satwa, kawasan ini juga dilengkapi dengan bangunan bersejarah, Jembatan Limpapeh, dan rumah adat Minangkabau sehingga cocok sebagai tempat wisata edukasi yang menggabungkan unsur alam, budaya, dan sejarah.

5. Ngarai Sianok

Ngarai Sianok adalah lembah yang menawarkan pemandangan alam yang sangat spektakuler. Tebing-tebing curam yang menjulang tinggi serta aliran sungai di dasarnya menciptakan panorama yang memukau. Tempat ini sangat cocok untuk menikmati keindahan alam, melakukan aktivitas trekking, atau sekadar bersantai sambil menikmati udara segar.

Masih banyak lagi tempat wisata di Bukittinggi yang tidak dapat diceritakan satu per satu. Setiap destinasi memiliki keunikan tersendiri dan tidak kalah menarik dari tempat-tempat wisata yang telah disebutkan.

Kuliner Khas Bukittinggi

Setelah lelah berkeliling dan bermain seharian, tentu perut mulai terasa lapar. Butuh makan dong. Bukittinggi memiliki beragam kuliner khas yang wajib dicoba karena cita rasanya yang khas dan menggugah selera. sekarang yang modern pun ada seperti KFC dan Pizza Hut. Tapi kuliner Nusantara begitu nikmat di sini.

1. Nasi Kapau

Nasi Kapau merupakan salah satu kuliner khas Minangkabau yang sangat terkenal. Hidangan ini terdiri dari nasi putih dengan berbagai lauk seperti rendang, ayam goreng, sayur nangka, dan sambal lado. Salah satu tempat terkenal untuk menikmati Nasi Kapau adalah Restoran Kapau Raya, yang selalu ramai oleh pengunjung.

2. Gulai Itiak Lado Mudo

Gulai Itiak Lado Mudo adalah hidangan khas Sumatra Barat yang terkenal dengan rasa pedas dan kaya rempah. Itiak berarti bebek, sedangkan Lado Mudo berarti sambal hijau. Bebek yang digunakan biasanya bebek kampung karena dagingnya lebih empuk dan memiliki cita rasa khas. Sambal hijau yang terbuat dari cabai hijau dan berbagai rempah memberikan rasa pedas segar yang berpadu dengan gurihnya santan.

3. Kerupuk Kuah

Kerupuk kuah merupakan jajanan sederhana namun sangat digemari. Kerupuk ini disiram dengan kuah dan biasanya ditambahkan bihun untuk menambah cita rasa. Penjual kerupuk kuah banyak ditemukan di sekitar Jam Gadang dengan harga yang sangat terjangkau, sekitar Rp2.000 saja.

Keindahan Alam Bukittinggi

Bukittinggi memiliki keindahan alam yang sangat menawan dengan latar pegunungan yang mengelilingi kota, seperti Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Udara yang sejuk dan suasana yang asri menjadi ciri khas kota ini, sehingga membuat setiap sudutnya terasa nyaman untuk dijelajahi.

Bukit-bukit hijau yang mengelilingi kota menghadirkan panorama yang menenangkan. Jalanan yang berliku juga memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan di tengah pemandangan alam yang mempesona. Selain itu, kawasan perbukitan di Bukittinggi menawarkan banyak spot menarik untuk menikmati matahari terbit maupun terbenam.

Suasana pedesaan yang masih alami, lengkap dengan hamparan sawah yang luas, semakin menambah daya tarik Bukittinggi. Keindahan alamnya tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberikan ketenangan dan kedamaian bagi siapa saja yang berkunjung.

Penutup

Bukittinggi merupakan pilihan yang tepat bagi siapa saja yang ingin merasakan suasana liburan yang sejuk, tenang, dan penuh keindahan. Kota ini tidak hanya menawarkan panorama alam yang memukau, tetapi juga kekayaan budaya dan kuliner khas Minangkabau yang menggugah selera.

Jangan ragu untuk mengatur perjalanan ke Bukittinggi dan nikmati setiap momen indah di kota yang menyimpan keajaiban di setiap sudutnya. Ayo, jadikan Bukittinggi destinasi liburan berikutnya dan rasakan pesonanya sendiri!

Materi Ajar Kita

Pengertian Teks Rekon

Teks rekon adalah jenis teks yang menceritakan kembali suatu peristiwa, pengalaman, atau kejadian yang telah terjadi di masa lampau secara runtut dan kronologis. Teks ini bertujuan untuk memberikan informasi, menghibur, atau berbagi pengalaman kepada pembaca berdasarkan kejadian nyata yang dialami penulis atau orang lain.

Teks rekon biasanya disusun berdasarkan urutan waktu (kronologis) dan menggunakan bahasa yang jelas serta mudah dipahami. Ciri utama teks rekon adalah adanya cerita tentang pengalaman pribadi, peristiwa sejarah, atau kejadian tertentu yang benar-benar terjadi.

Secara umum, teks rekon terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Orientasi, berisi pengenalan latar belakang peristiwa seperti waktu, tempat, dan tokoh.

2. Rangkaian peristiwa, berisi urutan kejadian yang diceritakan secara runtut.

3. Reorientasi, berisi penutup yang biasanya berupa kesan, pesan, atau kesimpulan dari peristiwa tersebut.

Teks rekon sering digunakan dalam penulisan cerita pengalaman pribadi, laporan perjalanan, dan kisah sejarah.

Nah Ayo mulai bikin teks rekonmu selagi libur karena kita megang HP! Jadi lebih mudah menulisnya via WA. (Yusriana, S.Pd)*

Posting Komentar

0 Komentar