BANDUNG, kiprahkita.com - Pada abad kedua keberadaannya, Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial, tetapi juga memperkuat pilar ekonomi.
Salah satu inisiatif penting yang diambil, adalah penguatan sektor pertanian, untuk memastikan ketersediaan pangan bagi umat manusia.
Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad, Sabtu (8/6), dalam acara Panen Raya Sayur Sehat 2024, yang diselenggarakan oleh MPM PP Muhammadiyah dan LPUMKM di Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menurutnya, krisis pangan diprediksi akan menjadi tantangan besar bagi umat manusia di masa depan. Saat ini, beberapa negara seperti Vietnam masih mampu mengekspor pangan, namun diperkirakan mereka akan menghentikan ekspor karena krisis pangan akibat kerusakan lingkungan.
"Kami melakukan berbagai terobosan termasuk dalam pengamanan pangan ke depan. Diprediksi akan terjadi krisis pangan di berbagai tempat sehingga impor akan sulit," katanya, diberitakan laman resmi muhammadiyah.or.id, Ahad (9/6).
Melihat dinamika politik pangan global, ujarnya, Muhammadiyah bertransformasi menjadi organisasi sosial Islam yang mendukung kedaulatan pangan, melalui gerakan jihad kedaulatan pangan.
Dalam gerakan ini, Muhammadiyah tidak berjalan sendiri tetapi berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama.
Dadang juga berharap metode bertani organik, akan menarik minat kaum muda untuk terlibat dalam sektor pertanian.
"Harapannya, metode bertani yang kembali ke cara-cara organik akan menarik minat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk kembali bertani dan menghasilkan produk pertanian yang bermutu tinggi," ujarnya.
Melalui penguatan sektor pertanian, Dadang optimis Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor pangan dari luar negeri. Dengan tanah yang subur dan didukung teknologi pertanian ramah lingkungan, dia yakin kualitas dan kuantitas produk pertanian Indonesia dapat meningkat secara signifikan.
Inisiatif ini, menunjukkan komitmen Muhammadiyah dalam mendukung kedaulatan pangan nasional, sekaligus mendorong masyarakat untuk kembali ke pertanian organik yang berkelanjutan.(mus)
0 Komentar