Muhammadiyah Pabasko Luncurkan Program 200 KTAM Gratis

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Gunung yang terlihat besar, kokoh dan kuat itu, sesungguhnya terdiri dari kumpulan kerikil, batu, dan pasir. Mereka bersatu sehingga menjadi kuat.

"Umat Islam harus bersatu. Semua elemen menyatu dalam kebersamaan ukhuwah. Aqidah sudah mengikat kita. Bila itu terwujud, maka umat Islam akan menjadi kuat. Sekokoh gunung itu," ujar Syeikh Dr. Muhammad bin Ahmad Al-Khotib Al-Zubaidy, Sabtu (6/7), di Masjid Taqwa Muhammadiyah Kauman, Padang Panjang.

Syeikh asal Suriah itu menyatakan hal demikian, saat memberi tausyiyah pada penyambutan Tahun Baru 1 Muharram 1446 Hijriyah, yang diikuti ratusan pimpinan, karyawan, pelajar, dan anggota Muhammadiyah di Daerah Padang Panjang Batipuh X Koto (Pabasko).

Hadir juga pada kesempatan itu, seluruh jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pabasko, Mudir Pesantren Kauman Dr. Derliana beserta jajaran, kepala-kepala sekolah Muhammadiyah di Daerah Pabasko, dan para santri baru Pesantren Kauman.

"Innal jibāla minal hasa. Sesungguhnya gunung-gunung itu berasal dari batu kerikil. Ini menggambarkan. bagaimana sesuatu yang besar dan kuat, terdiri dari hal-hal kecil yang sederhana. Pencapaian besar seringkali dibangun dari usaha-usaha kecil yang konsisten," tuturnya.

Menurut dosen tamu di Pesantren Kauman itu, momentum pergantian tahun hijriyah haruslah dimakna sebagai saat-saat istimewa untuk meningkatkan kompetensi, sehingga kemajuan demi kemajuan akan bisa diraih.

Dia juga memujikan Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan konsisten melaksanakan gerakan dakwah, khususnya dalam memajukan dunia pendidikan.

Menurutnya, untuk memajukan umat haruslah dengan ilmu pengetahuan. "Menambah ilmu pengetahuan tidak mengenal kata terlambat. Semoga ilmu pengetahuan dapat menerangi warga Muhammadiyah," pesannya, yang selama menyampaikan tausyiyah berbahasa Arab, didampingi Ustadz Emri Agus yang menterjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.

Ketua PDM Pabasko Musriadi Musanif dalam arahannya saat membuka kegiatan secara resmi menegaskan, lembaga pendidikan Muhammadiyah harus secara berkesinambungan melakukan inovasi dan memicu kreativitas.

"Sekolah Muhammadiyah jangan biasa-biasa saja. Lakukan lompatan-lompatan menuju kemajuan. Belajarlah ke lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah yang sudah maju. Sal yang saya pakai saat ini, itu dipasangkan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kebayoran Baru. PCM ini sangat hebat dalam memajukan pendidikannya," sebut Musriadi.

Dia juga menceritakan betapa lembaga pendidikan Li-Bend School yang dikelola PCM Kebayoran Baru melakukan lompatan-lompatan luar biasa, sehingga para siswanya lebih dari 2.600 orang.

"Kenapa orangtua mau memasukkan anaknya ke sekolah Muhammadiyah Li-Bend School itu? Biaya masuk ke sana tidak murah. Tapi orangtua berlomba-lomba memasukkan anaknya ke situ, baik tingkat SD, maupun SMP, SMA, dan SMK. Pasti ada yang hebat di situ. Ini yang harus kita tiru," sebutnya.

Wartawan utama itu mengingatkan, bila hanya biasa-biasa saja dalam memimpin dan mengelola lembaga pendidikan Muhammadiyah, maka dipastikan akan tertinggal. Kalau sudah seperti itu, maka sekolah akan rapuh dan mati. "Jangan sampai sekolah Muhammadiyah mati di tangan kita," ingatnya.

Pada kesempatan itu, Musriadi juga me-launching Gebyar 200 KTAM Gratis. Program ini akan menyasar kader, anggota, dan simpatisan Muhammadiyah di Daerah Pabasko yang belum memiliki kartu sebagai anggota Muhammadiyah.

Selain itu, PDM Pabasko juga akan mengucurkan dana insentif untuk PCM se-Pabasko dalam menggerakkan dan menguatkan ranting. "Mudah-mudahan, kita bisa seniat setekad untuk memajukan Muhammadiyah, tidak malah sebaliknya, membuat Muhammadiyah lemas di tangan kita," sebutnya.(rel)

Posting Komentar

0 Komentar