PASBAR, kiprahkita.com - Menindaklanjuti inovasi pembuatan gula merah dari batang sawit, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengunjungi Kabupaten Pasaman Barat, untuk melihat secara langsung, proses pengambilan air dari batang sawit hingga proses memasak menjadi gula merah.
Kunjungan BRIN ini dipimpin oleh Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah, Dr. Oetami Dewi, beserta rombongan dan didampingi oleh Kepala Balai Riset dan Inovasi Provinsi Sumatera Barat Honesti, Rabu (24/7).
"Kami ingin melihat secara langsung proses pembuatan gula merah dari batang sawit, serta bertujuan untuk membantu menemukan solusi dari kendala-kendala petani di Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat, dalam proses pembuatan gula merah," terang Oetami.
Oetami menjelaskan perlunya sinergi antara Pemkab, Pemprov, dan BRIN dalam membuat kajian-kajian yang dibutuhkan oleh daerah.
"Kami menyambut baik setiap usulan dari daerah yang memerlukan kajian dari BRIN. Daerah jangan segan untuk berkoordinasi dengan BRIN," ungkapnya, dirilis Dinas Kominfo Pasbar, Kamis (25/7).
Kunjungan rombongan BRIN disambut di Bappelitbangda Pasbar oleh Asisten III Raf'an dan Pelaksana Tugas Kepala Bappelitbangda, Ikhwanri, beserta jajaran.
Asisten III Raf'an mengucapkan terima kasih atas kunjungan BRIN ke Pasbar. Perhatian Balai Riset dan Inovasi Provinsi dan BRIN dalam melakukan kajian pembuatan gula merah dari batang sawit sangat diapresiasi.
"Sehingga ke depan, diharapkan gula merah dari batang sawit ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi petani sawit di Pasbar," pinta Raf'an.
Pelaksana Tugas Kepala Bappelitbangda Pasbar, Ikhwanri, mengharapkan adanya kajian yang lebih mendalam oleh BRIN terhadap proses pembuatan gula merah dari batang sawit.
Sebab hingga saat ini belum ada formula yang lebih tepat dan menguntungkan secara ekonomis bagi petani pengrajin pembuatan gula merah.
Meski telah diupayakan bersama Balai Riset Provinsi Sumatera Barat untuk melakukan kajian, namun hasilnya belum maksimal.
"Kami sudah mengusulkan kajian melalui Balai Riset Provinsi Sumatera Barat, serta sudah melakukan kunjungan ke Medan dan Bengkulu, namun belum menemukan hasil yang maksimal," kata Ikhwanri.(kominfo psb)
0 Komentar