DPRD Tanah Datar Ikuti Pidato Presiden dalam Rapat Paripurna

 


TANAH DATAR, kiprahkita.com - Ketua Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanah Datar Anton Yondra, memimpin rapat paripurna, Jumat (17/8).

Agenda rapat adalah mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI. dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2024. Rapat tersebut digelar di ruang sidang utama DPRD setempat di Pagaruyung.

Rapat paripurna ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua sementara dan anggota DPRD, Bupati Tanah Datar Eka Putra, Wakil Bupati Richi Aprian, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan para undangan lainnya.

Anton menyampaikan, rapat paripurna hari itu merupakan bagian dari rangkaian acara memperingati HUT RI ke-79. 

“Untuk Tanah Datar, kita juga melaksanakan pada hari, tanggal, dan jam yang sama untuk mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI langsung dari Jakarta melalui televisi,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya di hadapan Sidang Tahunan MPR RI, dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2024 di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI di Jakarta, menekankan pentingnya persatuan dan kerja sama seluruh elemen bangsa dalam mencapai kemajuan Indonesia yang lebih tinggi.

“Bapak, Ibu, Saudara-Saudara sekalian sebangsa dan setanah air, ini adalah hasil kerja keras kita bersama. Ini adalah fondasi besar kita bersama, Ini adalah bukti bahwa persatuan kita, bahwa kerukunan kita, bahwa kerja keras dan kegotongroyongan kita dapat membawa Indonesia melompat lebih tinggi lagi,” tegas Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga menyinggung keberlanjutan cita-cita Indonesia Emas 2045, yang dapat dicapai dengan persatuan dan kerja sama seluruh elemen bangsa. 

"Meskipun hasil yang dicapai saat ini belum sepenuhnya tuntas, semangat gotong royong dan keberlanjutan akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang. Saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045,” ucapnya.

Presiden menyebut, sepuluh tahun kepemimpinannya belum cukup untuk menyelesaikan semua permasalahan bangsa. Dengan penuh kerendahan hati, ia mengakui keterbatasannya sebagai manusia dan kemungkinan adanya kekurangan dalam setiap langkah yang diambil selama ini.

“Sepuluh tahun bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. Saya sangat menyadari, sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna, sebagai insan yang tumbuh dalam keterbatasan, dan sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa dan sangat mungkin banyak kealpaan dalam diri saya,” ungkapnya.

Dengan penuh ketulusan, Presiden Jokowi bersama Prof. K.H. Ma’ruf Amin juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, termasuk kepada mereka yang mungkin merasa kecewa atau harapannya belum terpenuhi. 

Ia menekankan, segala upaya yang dilakukan selama masa jabatannya adalah yang terbaik yang bisa diupayakan untuk bangsa dan negara.

Di akhir pidatonya, Presiden Jokowi mengumumkan bahwa ia akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, pada 20 Oktober 2024. 

Presiden Jokowi juga menitipkan harapan dan cita-cita seluruh rakyat Indonesia kepada Prabowo Subianto untuk diwujudkan dalam periode pemerintahan mendatang. (prokopim; ed. mus)

Posting Komentar

0 Komentar