TANAH DATAR, kiprahkita.com - Di tengah perkembangan zaman yang semakin modern, tradisi mairiak jo manongkang padi di Minangkabau menjadi salah satu warisan budaya yang tetap hidup dan dirayakan.
Salah satu contoh nyata adalah pelaksanaan event Satu Nagari Satu Event (SNSE) di Nagari Tanjung, Kecamatan Sungayang, Tanah Datar, yang berlangsung pada Kamis (01/08). Event ini tidak hanya memperkenalkan budaya lokal, tetapi juga memperkuat kebersamaan masyarakat setempat.
Pada acara SNSE Nagari Tanjung Bapulang Padi itu, Bupati Tanah Datar Eka Putra, membuka acara dengan kegiatan mairiak jo manongkang padi di hamparan sawah Nagari Tanjung.
Tradisi ini merupakan metode panen padi yang telah diwariskan secara turun temurun di Minangkabau, dan tetap dilakukan secara bersama-sama oleh sanak saudara dan masyarakat sekitar.
Mairiak padi melibatkan proses pemisahan padi dari batangnya menggunakan kaki dan batang bambu. Biasanya dilakukan oleh laki-laki karena membutuhkan tenaga yang kuat. Sementara itu, perempuan bertugas memisahkan padi dari batang dan daunnya.
Sedangkan manongkang padi dilakukan dengan menghempaskan padi yang sudah disabit ke alat tongkang, juga melibatkan kerja sama antara pemilik sawah dan masyarakat.
Bupati dalam sambutannya mengapresiasi semangat kebersamaan masyarakat yang tumpah ruah dalam acara tersebut.
“SNSE Nagari Tanjung Bapulang Padi ini luar biasa, masyarakat tumpah ruah, kekompakan masyarakat terlihat, kuliner khas dan aneka kerajinan UMKM ditampilkan, menjadikan event ini sangat unik,” ungkapnya.
Beliau juga berharap acara seperti ini dapat memicu tumbuhnya sanggar-sanggar seni dan UMKM di nagari, baik dalam bidang kerajinan maupun kuliner.
Selain memperkenalkan budaya, Bupati Eka juga menyoroti pentingnya inovasi di bidang pertanian.
Tanah Datar, sebutnya, yang setiap tahunnya surplus 350 ribu ton padi, terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai terobosan seperti bajak sawah gratis, quota pupuk bersubsidi, dan perbaikan saluran irigasi.
Wali Nagari Tanjung Ridwan Amri, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan program-program pembangunan yang telah direalisasikan di nagari tersebut.
“Terima kasih Pak Bupati atas perhatian dan program-program pembangunan di Nagari Tanjung, semoga kedepan program pembangunan terus dilaksanakan sehingga kesejahteraan masyarakat terus meningkat,” ujarnya.
SNSE Nagari Tanjung Bapulang Padi bukan hanya sekadar perayaan panen, tetapi juga simbol kebersamaan, pelestarian budaya, dan pemberdayaan ekonomi di Tanah Datar.
Melalui acara seperti ini, diharapkan tradisi mairiak jo manongkang padi dapat terus lestari dan menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan menjaga warisan budaya mereka.
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Bupati periode 2005-2015 yang juga Anggota DPR RI terpilih, M. Shadiq Pasadigoe, Forkopimda, Kepala OPD, LKAAM, dan lain-lain.(prokopim tnd)
0 Komentar