262 Orang Tewas dan 83 Hilang Akibat Topan Vietnam

Tanah longsor menimbun pemukiman, usai dilanda hujan lebat yang didahului topan di Vietnam.(tribratanews)

JAKARTA, kiprahkita.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan, tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam Topan Super Yagi yang melanda Vietnam dari 7 hingga 12 September 2024. 

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha, setelah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hanoi dan pihak otoritas setempat.

"Hingga saat ini, tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban Topan Yagi," ungkap Judha, sebagaimana diberitakan tribrata news, diakses pada Ahad (16/9).

Menurut data yang tercatat di KBRI Hanoi, terdapat sekitar 915 WNI yang menetap di Vietnam, mayoritas di wilayah selatan negara tersebut. 

KBRI Hanoi dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Ho Chi Minh City, telah membuka saluran komunikasi darurat yang dapat dihubungi oleh WNI jika diperlukan, yaitu KBRI Hanoi di nomor +84-70-523-1990 dan KJRI Ho Chi Minh City di nomor +84-93-873-00-30.

Sementara itu, beberapa laman berita online merilis, jumlah korban tewas akibat Topan Yagi di Vietnam terus meningkat, mencapai 262 orang, setelah 29 korban tambahan dilaporkan dalam 24 jam terakhir.

Selain itu, menurut laporan media lokal pada Sabtu (14/9/2024), lebih dari 820 orang dilaporkan terluka dan 83 orang masih hilang, seperti dilaporkan oleh Badan Pengelola Bencana Vietnam.

Topan Yagi menyebabkan hujan deras, banjir, dan tanah longsor di wilayah timur laut Vietnam. 

Pihak berwenang terus melakukan pencarian terhadap 41 orang yang masih hilang setelah banjir menghanyutkan 37 rumah di desa Nu, provinsi Lao Cai. Dari desa ini, 46 orang telah dipastikan meninggal dunia. Sebanyak 115 orang dari desa lain di Lao Cai, yang sebelumnya dinyatakan hilang, telah kembali dengan selamat setelah berlindung di pegunungan selama dua hari.

Lebih dari 130 ribu orang dievakuasi, dan hampir 137 ribu rumah mengalami kerusakan akibat dampak topan tersebut. 

Kerusakan infrastruktur juga parah, termasuk tiang telekomunikasi yang roboh dan pohon-pohon yang tumbang di daerah perkotaan. 

Kementerian Keuangan Vietnam melaporkan, klaim asuransi atas kerusakan akibat Topan Yagi mencapai lebih dari 285 juta dolar AS atau sekitar Rp4,3 triliun.

Demikian Kantor Berita Kemanusiaan (kbknews.id) melaporkan.(*)

Posting Komentar

0 Komentar