![]() |
rri.co.id |
JAKARTA, kiprahkita.com - Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat besar dan sejarah panjang, bahkan diakui sebagai salah satu peradaban tertua di dunia berdasarkan temuan artefak.
Kekayaan nasional Indonesia tidak hanya berupa sumber daya alam seperti nikel, batu bara, minyak, dan gas, tetapi juga warisan budaya yang luar biasa.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat acara serah terima jabatan (sertijab) dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristekdikti) Nadiem Anwar Makarim, kepada tiga menteri baru, yaitu Menteri Kebudayaan Fadli Zon; Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro; serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti.
Acara tersebut disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kemendikbudristek pada Senin (21/10/2024), dan dikutip dari laman infopublik.id, Selasa (22/10).
Fadli menekankan pentingnya budaya sebagai aset nasional yang berharga. Ia menegaskan, hal ini menjadi dasar bagi Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk memajukan kebudayaan Indonesia dengan memisahkan Kementerian Kebudayaan dari kementerian lainnya, agar dapat lebih fokus mengelola warisan budaya.
"Saya kira ini adalah tonggak sejarah, karena untuk pertama kalinya Kementerian Kebudayaan berdiri sendiri sebagai kementerian tersendiri," ujarnya.
Sebagai Menteri Kebudayaan, Fadli berkomitmen untuk membawa Indonesia menjadi pusat budaya dunia.
Ia menyebutkan, budaya harus dianggap sebagai harta karun dan kekayaan nasional yang harus dijaga dan dilestarikan.
"Dengan langkah ini, kita berharap Indonesia bisa menjadi ibu kota budaya dunia," imbuh pemilik Rumah Budaya di Nagari Aie Angek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat itu.
Fadli juga membagikan ketertarikannya dalam dunia literasi dan budaya. Ia mengungkapkan, dia memiliki perpustakaan pribadi dengan koleksi 75 ribu buku, termasuk 50 ribu buku cerita silat dan komik. Total koleksi bukunya mencapai 125 ribu eksemplar.
Selain itu, Fadli mengungkapkan keterlibatannya dalam melestarikan keris sebagai warisan budaya, di mana ia memimpin organisasi Sekretariat Nasional Keris Indonesia selama tujuh tahun terakhir.
"Saya juga memimpin organisasi perkerisan, Sekretariat Nasional Keris Indonesia, dan menjadikan keris sebagai salah satu ekspresi budaya yang menggabungkan berbagai bentuk seni," ujarnya.
Tak hanya itu, Fadli juga memiliki koleksi pribadi sekitar 8.000 wayang, menjadikannya kolektor wayang terbesar di Indonesia. Koleksi ini memperkuat perannya sebagai tokoh penting dalam pelestarian budaya Indonesia.(*)
0 Komentar