![]() |
menpanrb.go.id |
JAKARTA, kiprahkita.com - Terhitung mulai 1 Oktober 2024, PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi, termasuk Pertamax (RON 92), Pertamax Green 95 (RON 95), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan Pertamina DEX.
Penyesuaian harga ini dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang mengatur perubahan perhitungan harga jual eceran BBM non-subsidi.
Menurut laman infopublik.id, Di wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax turun dari Rp12.950 menjadi Rp12.100 per liter, Pertamax Turbo dari Rp14.470 menjadi Rp13.250 per liter, dan Pertamax Green 95 turun dari Rp13.650 menjadi Rp12.700 per liter.
Harga Dexlite juga mengalami penurunan dari Rp14.050 menjadi Rp12.700 per liter, dan Pertamina DEX dari Rp14.550 menjadi Rp13.150 per liter.
Penurunan harga ini tidak hanya berlaku di Jakarta, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia. Di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), misalnya, harga Pertamax turun menjadi Rp12.100 per liter.
Sementara Pertamax Turbo menjadi Rp13.250 per liter. Di Papua dan Papua Barat, harga Pertamax menjadi Rp12.400 per liter, dan Pertamax Turbo menjadi Rp13.550 per liter.
Di Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan, harga Pertamax turun menjadi Rp12.400 per liter. Di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara, harga Pertamax ditetapkan sebesar Rp12.650 per liter.
Di Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara: Biosolar: Rp6.800 per liter. Pertalite: Rp10.000 per liter, Pertamax (RON 92): Rp12.650 per liter, Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.850 per liter, Dexlite: Rp13.250 per liter, dan Pertamina DEX: Rp13.750 per liter
Daerah Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung: Biosolar: Rp6.800 per liter. Pertalite: Rp10.000 per liter, Pertamax (RON 92): Rp12.400 per liter, Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.550 per liter, Dexlite: Rp13.000 per liter, dan Pertamina DEX: Rp13.450 per liter.
Sementara itu, Pertamina memastikan bahwa harga BBM bersubsidi, seperti Solar/Biosolar dan Pertalite, tidak mengalami perubahan.
Solar tetap dijual dengan harga Rp6.800 per liter, dan Pertalite sebesar Rp10.000 per liter.
Dengan penyesuaian ini, Pertamina berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, serta mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah dinamika harga energi global.(*)
0 Komentar