Diamanahi Prabowo Jadi Menteri Dikdasmen, Ini Profil Abdul Mu'ti

JAKARTA, kiprahkita.com - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Abdul Mu'ti, Senin (14/10), memenuhi undangan Presiden (terpilih) Prabowo Subianto. 

Undangan itu, kabarnya dalam rangka persiapan penunjukan menteri-menteri yang akan membantu sang presiden.

Usai menghadap, Mu'ti pun dicegat insan pers. Setelah didesak media, Mu'ti buka kartu. Berkemungkinan, beliau akan diamanahi menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).

Kalau benar, maka beliau adalah Menteri Dikdasmen RI pertama. Bagaimana persepsi beliau tentang pendidikan dasar dan menengah (dikdasmen)? 

Setelah dilakukan penelusuran jejak digital pada laman muhammadiyah.or.id dan suaramuhammadiyah.id diketahui, sejak lama beliau memang punya perhatian khusus terhadap dunia pendidikan, terutama pada tingkat dasar.

"Pendidikan dasar adalah pondasi yang menentukan bagaimana kekuatan sebuah bangunan yang berdiri di atasnya. Pendidikan dasar merupakan konstruksi yang membentuk kualitas dan daya tahan generasi penerus," ujarnya suatu ketika.

Mu’ti menjelaskan, pendidikan adalah proses kumulatif, longitudinal, dan berkesinambungan. Hampir semua penelitian menunjukkan, ujarnya, masa-masa awal pendidikan sangat menentukan keberhasilan di jenjang berikutnya.

Menurutnya, pengalaman masa belia, menjadi dasar pembentukan kepribadian manusia di masa depan.

Tokoh Muhammadiyah yang suka guyon ini menekankan, anak-anak yang memiliki kepercayaan diri tinggi dan karakter kuat. umumnya berasal dari pendidikan dasar yang baik serta lingkungan keluarga yang hangat. 

"Semangat anak-anak ini tidak dibatasi oleh bangunan fisik, melainkan didorong oleh pemikiran untuk merancang masa depan," jelasnya.

Ia juga mengingatkan bagaimana para guru dulu, sering mengatakan kepada muridnya untuk “Menggantungkan cita-cita setinggi langit”. 

Menurut Mu’ti, hal ini berarti agar anak-anak tidak memiliki imajinasi yang sempit tentang masa depan. Pendidikan dasar, tambahnya, adalah bagian penting dari pembangunan bangsa yang hebat dan umat yang kuat.

Menurutnya, tiga hal utama yang perlu diajarkan kepada anak-anak, merujuk pada nasihat Lukman kepada anaknya.

Pertama, pendidikan dasar harus mengenalkan dan mengajarkan keimanan serta ibadah. "Wahai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah," kata Mu’ti, mengutip Lukman. 

Kedua, pendidikan dasar harus melatih kekuatan mental anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang sabar dalam menghadapi kesulitan. "Sabar itu sulit, mudah dikatakan tapi susah dilakukan," tegasnya. 

Ketiga, penanaman dan penguatan akhlak, termasuk menghormati orang tua, terutama ibu.

Untuk mencapai tiga pilar utama tersebut, Mu’ti menyebutkan tiga kompetensi yang harus dimiliki oleh generasi muda. Pertama, anak harus menjadi generasi yang knowledgeable, yakni memiliki pengetahuan yang mendalam. 

Kedua, generasi yang able, memiliki keterampilan hidup yang mumpuni untuk menyelesaikan masalah. Ketiga, generasi yang berintegritas, sederhana, meskipun hebat dan terampil.

Mu’ti juga menggambarkan, masa depan di mana hanya satu persen dari populasi yang mampu menghidupi 99 persen lainnya. Mereka yang masuk dalam satu persen tersebut adalah orang-orang yang cerdas, memiliki keterampilan kolaborasi yang luar biasa, serta berakhlak mulia.

PROFIL

Siapa Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed? Pada laman wikipedia.org diketahui, beliau lahir 2 September 1968. Pendidikan dasarnya ditamatkan di Kudus pada tahun 1986. 

Ia meraih gelar sarjana dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang pada tahun 1991. Kemudian ia mengenyam dan menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Flinders, Australia Selatan pada tahun 1996. 

Ia melanjutkan pendidikan doktoralnya di UIN Syarif Hidayatullah dan merupakan Guru Besar di kampus tersebut.

Masih pada laman itu diketahui, Mu'ti adalah alumni Madrasah Ibtidaiyah Manafiul Ulum (Kudus, 1980), kemudian melanjutkan sekolahnya di Madrasah Tsanawiyah Negeri (Kudus, 1983), dan menyelesaikan pendidikan menengah atas di Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Filial di Kudus (Kudus, 1986). 

Ia melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo (Semarang, 1991). 

Ia juga belajar di School of Education, Flinders University of South Australia (Adelaide, 1997), Short Course on Governance and Shariah the University of Birmingham (Birmingham, UK, 2005) dan Kuliah di Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta, 2008).

Di Persyarikatan, Muhammadiyah Abdul Mu'ti tercatat sebagai anggota sejak tahun 1994 dengan nomor anggota 750178. 

Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan WIlayah Muhammadiyah Jawa Tengah periode 2000-2002. Kemudian pada periode 2002-2006 menjabat sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah. Ketika itu ia juga merangkap menjadi Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah 2005-2010.

Pada Desember 2020, ia menolak jabatan sebagai sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kini (mudah-mudahan), beliau dilantik sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdsmen) Indonesia pertama, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.(mus, dari berbagai sumber)

Posting Komentar

0 Komentar