PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Santri Pesantren Kauman Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat, harus selalu berada di garda terdepan pelajar Muhammadiyah.
"Ananda semua harus senantiasa berada di depan. Menjadi pimpinan dan anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Menjadi kader Persyarikatan Muhammadiyah," ujar Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Padang Panjang Batipuh X Koto (Pabasko) Musriadi Musanif, Senin (7/10).
Musriadi menegaskan hal itu, saat menjadi pembina upacara yang diikuti 750-an santri Kauman, bersama majlis guru dan karyawan.
Hadir juga pada kesempatan itu Mudir Pesantren Dr. Derliana, Wakil-wakil Mudir Amel Dahlan, Surya Bunawan, dan Insan Hasibuan, serta Kepala MTsM Yuliar.
Menurutnya, seluruh santri pesantren milik Muhammadiyah, wajib menjadi pimpinan atau anggota IPM, Kepanduan Hizbul Wathan, dan peminatan seni bela diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
"Fakta sejarah menunjukkan, para pelajar dan santri Pesantren Kauman dari dulu telah menjadi penggerak utama IPM. Kader-kader hasil binaan IPM, selalu memberi kontribusi luar biasa terhadap perkembangan Muhammadiyah," tegasnya.
Musriadi mengatakan, setiap anggota dan pimpinan IPM, termasuk yang berada di lingkungan Pesantren Kauman, harus sepenuhnya mempersiapkan diri dan bersiap menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah.
Untuk itu, tegasnya, wadah menempa diri itu sudah dipersiapkan Muhammadiyah dengan maksimal, sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan zaman yang terus melesat maju.
"Pelajar dan santri Muhammadiyah itu harus tertib ibadah, tertib belajar, dan tertib berorganisasi. Pelajar Muhammadiyah harus kritis transformatif, kreatif, dan mampu berposisi sebagai penggerak berkemajuan," tuturnya.
Menyambut era baru saat ini, tuturnya, seluruh santri Kauman harus mempersiapkan diri dengan konsep kepemimpinan yang berkualitas dan bermoral tinggi, serta memiliki komitmen kuat dalam memegang teguh garis besar perjuangan Muhammadiyah.
Sementara itu, Mudir Derliana usai upacara menyebut, dengan berbagai agenda dan program terukur, santri Pesantren Kauman telah dipersiapkan dengan bekal ilmu agama, menguasai sains dan teknologi, serta siap dibekali keterampilan menghadapi dinamika kemajuan di abad ke-21 ini.
"Santri dibekali dengan kompetensi yang baik dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berpikir kritis, inovatif, kreatif, dan solutif," ujarnya.
Dengan kompetensi itu, Derliana optimis, agenda Internasionalisasi Pesantren Kauman akan terwujud seutuhnya pada 2028 nanti.(*)
0 Komentar