![]() |
Kendaraan kecil melintasi jalan darurat pada akses Sumbar-Riau. Truk sama sekali tidak bisa melintas.(mcriau) |
KAMPAR, kiprahkita.com - Jalan lintas penghubung antara Provinsi Riau dan Sumatera Barat, tepatnya di Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, kembali mengalami longsor.
Kondisi jalan yang sebelumnya hanya longsor sebagian kini telah jebol total dan tidak bisa dilintasi sama sekali.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau, Yohanis Tulak Todingrara, melalui PPK 1.4 BPJN Riau, Afdirman Jufri, mengungkapkan, intensitas curah hujan tinggi di lokasi menjadi penyebab utama rusaknya jalan tersebut.
“Hujan deras di sekitar lokasi, ditambah dengan derasnya aliran air dari hulu, membuat jalan existing di Desa Tanjung Alai jebol,” jelasnya, dirilis laman Media Center Riau.
Sementara itu, jalan trase baru yang sebelumnya digunakan sebagai jalur alternatif, kini mengalami kendala akibat kondisi permukaan yang licin.
Hal ini menyebabkan sulitnya kendaraan melintasi jalur tersebut, terutama untuk jenis truk, baik yang bermuatan maupun tidak.
"Trase baru licin sehingga sulit dilintasi. Saat ini hanya kendaraan pribadi dan sepeda motor yang masih bisa melintas," tambahnya.
Situasi ini membuat arus lalu lintas menjadi padat. Kendaraan berat seperti truk sepenuhnya tidak dapat melintas, sementara mobil pribadi dan sepeda motor menjadi satu-satunya jenis kendaraan yang bisa melewati jalur alternatif tersebut.
Pada Senin (23/11), jalan ini juga sudah ditimbun longsor. Lokasi longsor terletak di bawah jembatan bailey yang sebelumnya dibangun untuk menggantikan jalur yang rusak. Namun, dengan kondisi saat ini, kendaraan tidak dapat melewati jembatan tersebut.
"Saat ini kondisi longsor masih terus kami pantau. Kendaraan sementara waktu tidak bisa melintas di jembatan," tambahnya.
Sebagai langkah darurat, kendaraan diarahkan melalui jalan baru yang tengah dibangun di sisi lokasi longsor. Namun, kondisi jalan alternatif ini juga belum sepenuhnya layak untuk dilintasi, terutama bagi kendaraan berat.
Pihak BPJN dan instansi terkait terus memantau situasi di lokasi untuk memastikan keselamatan pengguna jalan dan mempercepat proses perbaikan jalur. Pengguna jalan diimbau mencari jalur alternatif lain untuk menghindari penumpukan kendaraan.(mcriau)
0 Komentar