PADANG PANJANG, kiprahkita.com – Memperingati Hari AIDS se-Dunia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang Panjang menggelar seminar bertema Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa.
Kegiatan itu dipusatkan di Gedung Rektorat Lantai III Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Kamis (5/12/2024).
Seminar ini bertujuan mendukung upaya penanggulangan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), memberikan edukasi, serta merangkul para pengidap agar memiliki kesetaraan hak hidup yang sama seperti masyarakat lainnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 90 peserta, yang terdiri dari mahasiswa, anggota Karang Taruna, hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kota Padang Panjang.
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Setdako Padang Panjang Putra Dewangga, yang membuka kegiatan ini, menegaskan bahwa pencegahan penyebaran HIV/AIDS, edukasi masyarakat, dan penghapusan stigma buruk terhadap pengidap adalah tanggung jawab bersama.
“Masyarakat yang hidup dengan HIV/AIDS harus diperlakukan dengan adil. Mereka memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Pencegahan penyebaran penyakit ini membutuhkan dukungan dari semua lapisan masyarakat melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, organisasi, atau komunitas,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Faizah, menambahkan bahwa meski jumlah kasus HIV/AIDS di Padang Panjang relatif sedikit dibandingkan kota lain, upaya pencegahan dan penanggulangan tetap menjadi prioritas utama.
“Melalui seminar ini, kami berharap tak hanya lembaga kesehatan, tetapi semua elemen masyarakat dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan wawasan dan edukasi mengenai pencegahan HIV/AIDS. Mari kita rangkul para pengidap, hilangkan stigma serta diskriminasi, dan hindari perilaku yang berisiko terhadap penularan penyakit ini,” katanya.
Seminar ini menghadirkan narasumber dari Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI) Sumatera Barat Katherina Welong, yang membahas fakta dan informasi terkait HIV/AIDS.
Dalam pemaparannya, ia menyoroti pentingnya menghilangkan stigma sosial yang sering kali memicu diskriminasi terhadap pengidap HIV/AIDS, seperti penolakan pengobatan atau pemecatan dari pekerjaan.
“Sebahaya apa pun penyakitnya, pengidap tetap perlu dirangkul dan diberi dukungan untuk menjalani pengobatan dan kehidupan yang lebih baik,” ujar Katherina.
Seminar ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS, serta memperkuat kolaborasi berbagai pihak, dalam mencegah penyebaran dan mendukung hak-hak pengidap. (kominfopdp)
0 Komentar