MDMC Sumbar Masih Bersama Korban Banjir Bandang Tapsel

TAPSEL, kiprahkita.com - Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PWM Sumatera Barat, Portito, menyampaikan tim MDMC Sumbar masih berada di lapangan.

Hingga Kamis (26/12) ini, pihaknya masih telah mendistribusikan makanan siap saji kepada masyarakat. terdampak banjir bandang dan galodo di Desa Kotatua, Kecamatan Tano Tombangan Angkola (Tantom), Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Sebanyak 200 porsi makan siang disediakan untuk para pengungsi, diikuti kegiatan makan bersama di Masjid Taqwa Muhammadiyah Kotatua. 

Kegiatan ini dihadiri oleh anak-anak, ibu hamil, balita, serta ibu-ibu yang mengungsi di masjid tersebut. 

Portito menjelaskan, hingga hari ini, banyak korban terdampak banjir bandang yang masih bertahan di Masjid Taqwa Muhammadiyah, karena rumah mereka rusak parah.

Banjir bandang yang terjadi pada Rabu (18/12/2024) sore, disebut sebagai bencana terparah yang melanda wilayah tersebut sejak peristiwa serupa pada tahun 2004. 

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapanuli Selatan, Idam Halid Pulungan, menjelaskan bahwa banjir terjadi akibat hujan deras yang memicu meluapnya Sungai Aek Mardua. 

“Menurut warga, dibandingkan dengan 2004 dan 1985, banjir bandang kali ini yang paling parah,” ujar Idam, dikutip dari laman LKBN Antara. 

Material berupa batang kayu, sampah pohon, dan lumpur menerjang Desa Kotatua sekitar pukul 16.00 WIB. 

Sebanyak 350 rumah di Desa Kotatua mengalami dampak langsung, sementara 50 rumah di Desa Simaninggir juga terdampak. 

Secara keseluruhan, sekitar 700 warga harus mengungsi ke lokasi aman, termasuk Masjid Taqwa Muhammadiyah Kotatua yang menjadi pusat pengungsian utama. 

MDMC Sumatera Barat terus memberikan bantuan kepada para korban sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. 

Kegiatan seperti ini diharapkan dapat meringankan beban para korban, sekaligus memberikan dukungan moral dalam menghadapi bencana. (mus)

Posting Komentar

0 Komentar