Pekanbaru Surga Pedagang Durian Sumbar

PEKANBARU, kiprahkita.com - Kini sedang musim durian di Sumatera Barat, tapi itu menjadi momen yang amat dinanti warga Pekanbaru, Provinsi Riau.

riau.go.id

Ketika musim ini tiba, kota yang dikenal dengan cuaca panasnya ini seolah berubah wajah, dipenuhi aroma khas durian yang menggoda dan suasana ramai dari para pembeli serta pedagang yang saling berinteraksi. 

Jalan-jalan utama, terutama sepanjang Jalan Arifin Ahmad, menjadi pusat kuliner durian, menciptakan daya tarik unik yang sulit diabaikan.

Suasana yang luar biasa terpantau di sepanjang Jalan Arifin Ahmad. Lapak-lapak sederhana penjual durian berdiri berjajar rapi, memamerkan tumpukan buah durian yang menggiurkan. 

Para pembeli, mulai dari pencinta durian fanatik hingga mereka yang sekadar ingin mencoba, memenuhi tempat ini. 

Harga yang ditawarkan sangat bervariasi, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp50 ribu per buah, tergantung pada ukuran dan jenis durian yang dijual.

Kebanyakan durian didatangkan dari daerah-daerah penghasil durian terbaik di Sumatera Barat, seperti Pasaman, Pesisir Selatan, Sijunjung, dan Lubuk Alung.

Tak hanya membeli, pembeli juga dapat menikmati durian di tempat. Para pedagang menyediakan tikar dan bangku kecil untuk memberikan pengalaman bersantap yang santai dan nyaman. 

Menikmati durian langsung dari lapak memberikan sensasi tersendiri yang sulit ditemukan di tempat lain.

REZEKI

Musim durian membawa berkah tersendiri bagi para pedagang. Salah satunya adalah Ed Taruko, seorang pedagang durian di Jalan Arifin Ahmad. 

Ia mengungkapkan, penjualannya meningkat drastis selama musim durian. Jika biasanya ia hanya menjual sekitar 200 hingga 500 buah durian sehari, kini ia bisa menjual hingga 2.400 buah durian dalam satu hari.

Untuk menarik lebih banyak pembeli, Ed juga memberikan garansi rasa. Kalau durian yang disantap kurang manis atau rusak, maka dia akan menggantinya.

Tak hanya Ed, Hendra Saputra, pemilik lapak HDS Durian yang buka selama 24 jam, juga merasakan lonjakan penjualan. 

Dalam sehari, ia menyediakan sekitar seribu buah durian, termasuk daging durian beku (frozen) yang bisa dipesan secara online. 

Menurutnya, keunikan buka 24 jam membuat banyak pembeli tidak ragu datang kapan saja untuk menikmati durian.

Antusiasme masyarakat juga sangat terlihat. Salah satu pembeli, Fitri, mengungkapkan bahwa ia sudah dua kali datang ke Jalan Arifin Ahmad dalam sepekan untuk menikmati durian bersama kerabat. 

“Senang lihat pedagang durian ramai sepanjang jalan. Dari kecil saya sudah fanatik dengan durian, jadi musim durian seperti ini adalah waktu yang saya tunggu-tunggu. Harganya pun sangat bersahabat,” katanya.

Keunikan lain dari musim durian di Pekanbaru adalah keramahan pedagang. Banyak pedagang mengizinkan pembeli mencicipi durian sebelum membeli, sehingga pembeli merasa puas dengan pilihannya.

Musim durian di Pekanbaru bukan hanya soal menikmati raja buah. Fenomena ini juga menjadi penggerak roda perekonomian lokal, memberikan peluang besar bagi pedagang untuk mendapatkan penghasilan tambahan. 

Kehangatan musim ini tercermin dari wajah-wajah ceria pembeli dan pedagang yang saling berbagi cerita di tengah aroma khas durian.

Musim durian tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menciptakan momen kebersamaan, baik antara keluarga maupun komunitas. 

Semoga musim durian tahun ini menjadi berkah bagi semua, baik pedagang maupun pencinta durian.(mcriau)

Posting Komentar

0 Komentar