![]() |
ilustrasi karantinaindonesia |
Pengiriman perdana ini dilakukan melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kota Padang, pada Senin (9/12/2024), setelah sempat terhenti sejak Maret 2024.
Kepala Balai Karantina Sumatra, Ibrahim, menyebutkan bahwa kelanjutan ekspor manggis ini menjadi kabar baik bagi sektor pertanian daerah.
“Pengiriman dilakukan menggunakan pesawat udara, menandai peningkatan kualitas dan permintaan pasar terhadap buah tropis ini,” ujarnya, dikutip dari laman infopublik.id, Selasa (10/12).
Sebanyak 11,25 ton manggis yang telah melalui proses pemeriksaan Balai Karantina Sumatra dinyatakan memenuhi standar keamanan pangan internasional.
Buah-buahan tersebut siap dipasarkan di China dengan total nilai ekspor mencapai Rp742 juta.
Penggunaan jalur udara dalam pengiriman manggis menjadi perhatian. Menurut Ibrahim, peralihan dari pengiriman menggunakan kontainer ke pesawat udara mencerminkan tingginya permintaan pasar terhadap manggis asal Indonesia.
"Hal ini juga menjadi bukti bahwa kualitas manggis Sumatra Barat semakin diakui di kancah internasional," jelasnya.
Keberlanjutan ekspor ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Sumatra Barat.
Dengan kualitas produk yang terus ditingkatkan, Sumbar memiliki peluang besar untuk memperluas pasar internasional di masa depan.
Sumatra Barat juga menunjukkan komitmennya dalam menjaga standar mutu produk ekspor, sekaligus membuka peluang bagi petani lokal untuk berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Keberhasilan ini mempertegas posisi Sumatra Barat sebagai salah satu penghasil buah tropis berkualitas tinggi di Indonesia yang diakui oleh pasar global. (*)
0 Komentar