BUKITTINGGI, kiprahkita.com - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali mengalami erupsi.
Menurut catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang dipublikasi melalui laman Magma Indonesia, ini adalah kejadian erupsi kesepuluh yang dialami Marapi sepanjang Januari 2025. Sedangkan hembusan gempa-gempanya sudah berada pada angka puluhan kali.
"Terjadi erupsi Gunung Marapi pada hari Minggu, 26 Januari 2025, pukul 14:49 WIB. Tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 750 meter di atas puncak, atau 3.641 meter di atas permukaan laut," tulis Teguh Purnomo dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi Bukittinggi, pada laman Magma Indonesia.
Menurutnya, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Erupsi sebelumnya, tinggi kolom abu cenderung tidak terlihat karena tertutup awan, yakni Jumat 24 Januari 2025 pukul 12.50 WIB; Kamis 23 Januari 2025 pukul 14.21 WIB; dan Rabu 22 Januari 2025 pukul 11.097 WIB dan 19.29 WIB.
Sebelumnya lagi, erupsi terjadi pada Selasa 21 Januari 2025 pukul 17.48 WUB dan 22.47 WIB; Senin 20 Januari 2025 pukul 13.29 WIB; Minggu 19 Januari 2025 pukul 00.46 WIB; dan Sabtu 04 Januari 2025 pukul 09.43 WIB.
Saat ini, PVMBG menetapkan Marapi berstatus Waspada atau Level II. PVMBG merekomendasikan :
1. Larangan Aktivitas di Radius 3 Kilometer Masyarakat sekitar, pendaki, serta wisatawan diimbau untuk tidak memasuki wilayah dalam radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Marapi, khususnya Kawah Verbeek, guna menghindari potensi bahaya.
2. Kewaspadaan terhadap Banjir Lahar
Penduduk yang bermukim di lembah, bantaran, atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir lahar, terutama selama musim hujan.
3. Penggunaan Masker saat Hujan Abu
Jika terjadi hujan abu vulkanik, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna mencegah gangguan pernapasan seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
4. Menjaga Kondusivitas dan Menghindari Hoaks
Seluruh pihak diminta untuk menjaga suasana yang kondusif di tengah masyarakat. Hindari menyebarkan informasi yang tidak benar (hoaks) dan jangan terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Selalu ikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
5. Koordinasi dengan PVMBG
Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi di Bandung, atau Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi untuk memperoleh informasi terkini mengenai aktivitas vulkanik.
6. Sumber Informasi Resmi
Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi terkait Gunung Marapi melalui beberapa platform resmi berikut:
- Website Badan Geologi [https://geologi.esdm.go.id](https://geologi.esdm.go.id)
- Website PVMBG: [https://vsi.esdm.go.id](https://vsi.esdm.go.id)
- Website Magma Indonesia: [https://magma.esdm.go.id](https://magma.esdm.go.id)
- Aplikasi Magma Indonesia di Google Playstore
- Media sosial PVMBG: Facebook, Twitter, dan Instagram (@pvmbg_)
Dengan mematuhi rekomendasi ini, diharapkan keselamatan masyarakat di sekitar Gunung Marapi dapat terjamin. Pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada, tenang, dan selalu memperhatikan informasi resmi.(mus)
0 Komentar